Setelah Dikritik, Nafa Urbach Janjikan Gaji untuk Guru dan Warga

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Nafa Urbach Berkomitmen Mengembalikan Gaji dan Tunjangan ke Masyarakat Dapil

Artis sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Nafa Urbach, menunjukkan komitmennya untuk mengembalikan seluruh gaji dan tunjangan yang diterimanya kepada masyarakat di daerah pemilihannya hingga tahun 2029. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap aspirasi rakyat yang ingin melihat pengelolaan dana negara lebih transparan dan berdampak nyata.

Dapil yang diwakili oleh Nafa mencakup Kabupaten dan Kota Magelang, Wonosobo, Temanggung, serta Purworejo. Ia menyampaikan pernyataannya tersebut sebagai respons atas pertanyaan dari warga dan pengikutnya di media sosial. Nafa mengakui bahwa banyak masyarakat yang berharap agar gaji dan tunjangan anggota DPR diturunkan. Namun, ia memilih untuk bertindak secara langsung dengan mengembalikan seluruh pendapatannya ke masyarakat.

“Saya paham banyak masyarakat yang berharap gaji dan tunjangan DPR diturunkan,” tulis Nafa dalam unggahannya. “Tapi karena itu keputusan bersama di DPR, saya memilih cara yang bisa langsung saya lakukan sendiri terlebih dahulu dengan mengembalikan seluruh gaji & tunjangan saya ke masyarakat di dapil sampai 2029.”

Nafa menegaskan bahwa langkah ini merupakan inisiatif pribadi yang bertujuan untuk menjawab harapan rakyat. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap masukan yang diberikan oleh warga dan berjanji akan menyampaikannya kepada rekan-rekan di DPR.

Fokus pada Pendidikan dan Guru

Salah satu prioritas utama dari alokasi gaji dan tunjangan Nafa adalah para guru. Ia menilai bahwa guru merupakan pahlawan pendidikan yang telah berjuang untuk mendidik generasi penerus bangsa.

“Sebagai bentuk komitmen saya kepada rakyat, saya memilih untuk mengalokasikan gaji dan tunjangan saya kepada masyarakat di dapil saya, khususnya para guru yang telah berjuang mendidik generasi penerus bangsa,” tulis Nafa.

Meski guru menjadi fokus utama, Nafa membuka ruang bagi masyarakat lain yang membutuhkan bantuan. Ia mengajak warga untuk memberikan masukan terkait kelompok-kelompok lain yang juga memerlukan dukungan.

“Prioritas utama saya adalah untuk para guru, karena mereka adalah pahlawan pendidikan yang telah berjasa besar. Namun saya juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan: apakah hanya guru, ataukah ada kelompok lain yang juga perlu kita bantu bersama,” tulis Nafa.

Proses yang Terbuka dan Transparan

Nafa menekankan bahwa seluruh proses penyerahan gaji dan tunjangan akan dilakukan secara terbuka dan transparan. Ia juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya berupa uang, tetapi juga pelatihan dan peningkatan kapasitas.

“Betul sekali, guru honorer juga harus diperhatikan. Bantuan bukan cuma soal uang, tapi juga bisa berupa pelatihan, peningkatan kapasitas, dan dukungan nyata supaya mereka makin sejahtera dan percaya diri,” tulis Nafa.

Ia berharap bahwa langkah kecil yang diambilnya ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Saya percaya langkah kecil ini adalah wujud nyata bahwa kepentingan rakyat harus selalu di atas segalanya,” tutur Nafa.

Tanggapan Publik dan Kontroversi Sebelumnya

Sebelumnya, Nafa Urbach sempat menjadi sorotan publik setelah menyatakan dukungan terhadap tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp 50 juta per bulan. Ia menjelaskan bahwa tunjangan tersebut merupakan kompensasi karena rumah jabatan anggota DPR telah dikembalikan kepada negara. Namun, pernyataannya itu justru memicu kritik, terutama karena dinilai tidak peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hal ini membuat Nafa kembali menegaskan komitmennya untuk mengembalikan dana yang diterimanya kepada masyarakat.