
Kenaikan Harga Saham DSSA Akibat Masuknya ke Indeks Global
Harga saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) terus meningkat dalam sebulan terakhir, setelah mendapat kabar masuknya emiten yang dikelola oleh konglomerasi Sinar Mas tersebut ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan indeks FTSE Global Equity Series. Perkembangan ini memberikan sentimen positif bagi pasar modal, terutama bagi investor yang memantau pergerakan saham DSSA.
Baru-baru ini, FTSE Russell mengumumkan perubahan konstituen indeks FTSE Global Equity Series dengan memasukkan saham DSSA ke dalam kategori large cap. Berdasarkan data yang dirilis pada Selasa (25/8/2025), saham DSSA masuk ke dalam kategori large cap FTSE Global Equity Index Series seri Asia Pacific ex Japan ex China. Hasil rebalancing ini akan berlaku mulai 19 September dan efektif pada 22 September 2025.
Saham DSSA yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas sedang menjadi perhatian khusus dari FTSE Russell. Pihak tersebut saat ini sedang meminta masukan dari para pengguna indeks mengenai risiko kendala dalam mereplikasi perlakuan indeks pada saham DSSA, mengingat potensi bobot yang signifikan atas saham tersebut. Hal ini terkait dengan adanya persyaratan collateral sebesar 80% yang diberlakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dalam perdagangan saham DSSA.
FTSE Russell akan menyampaikan pemberitahuan lanjutan mengenai konfirmasi perlakuan indeks bagi DSSA sebelum berakhirnya periode pertanyaan kajian indeks pada 5 September 2025. Sebelumnya, saham DSSA juga masuk ke dalam indeks MSCI usai rebalancing bulan ini. MSCI telah resmi mengumumkan hasil rebalancing indeks yang akan berlaku efektif mulai 27 Agustus 2025. Dalam tinjauan terbaru, saham DSSA resmi masuk ke MSCI Global Standard Index.
Di tengah sentimen positif akibat masuknya saham DSSA ke dalam indeks MSCI dan FTSE, harga saham emiten besutan Sinar Mas ini mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham DSSA naik 21,02% dalam sebulan perdagangan terakhir ke level Rp79.875 per saham pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (25/8/2025).
Selain itu, harga saham DSSA tetap kokoh di zona hijau, dengan kenaikan sebesar 115,88% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025. Saat momen pengumuman masuknya DSSA ke dalam MSCI Global Standard Index awal bulan ini (8/8/2025), harga saham DSSA sempat melonjak dan menyentuh auto reject atas (ARA). Harga saham DSSA pun mencapai level penutupan tertinggi atau ATH sejak perseroan melantai di BEI pada 10 Desember 2009.
Meski begitu, harga saham DSSA mencatatkan larinya dana asing atau net sell asing sebesar Rp25,1 miliar dalam sebulan perdagangan terakhir. Di sisi lain, DSSA membukukan nilai beli bersih atau net buy asing sebesar Rp242 miliar sepanjang tahun berjalan.
Sebelumnya, Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menilai bahwa masuknya DSSA ke dalam indeks global berpotensi memicu aliran dana masuk signifikan dari passive fund global yang mereplikasi indeks tersebut. Menurutnya, berdasarkan historis kasus serupa, saham yang masuk ke MSCI Global Standard rata-rata mengalami kenaikan volume dan harga pada 1 hingga 2 pekan menjelang effective date, seiring dengan aksi front-running oleh investor ritel dan aktif fund.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!