Semen Padang FC Tampilkan Kombinasi Pelatih Lokal dan Asing untuk Musim 2025/2026
Semen Padang FC kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadapi kompetisi Super League 2025/2026. Klub yang berjuluk Kabau Sirah itu resmi menunjuk Kusdianto, dikenal dengan julukan ‘Si Kancil’, sebagai asisten pelatih Eduardo Almeida. Penunjukan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jajaran pelatih klub.
Kusdianto, legenda hidup Semen Padang di era 2000-an, memiliki peran penting dalam membangun mental juang para pemain muda. Ia juga diharapkan bisa memberikan pengalaman dan wawasan yang bermanfaat bagi tim. Kehadirannya di kursi kepelatihan disambut antusias oleh suporter yang merindukan sosoknya sejak masa kejayaannya bersama Kabau Sirah.
Pengangkatan Kusdianto juga menjawab pertanyaan tentang perombakan staf pelatih. Manajemen menyatakan bahwa dua asisten sebelumnya, Dian Rama Saputra dan Hengki Ardiles, serta pelatih fisik Irwansyah, tidak lagi bekerja sama dengan klub. Namun, beberapa staf pelatih lama tetap dipertahankan, seperti FX Yanuar, Luis Bragança, dan Zulkarnaen Zakaria yang mengisi posisi pelatih kiper.
Selain itu, Eduardo Almeida juga membawa dua asisten dari Portugal untuk memperkuat jajaran teknis musim ini. Dengan kombinasi pelatih lokal berpengalaman dan tenaga asing yang memiliki rekam jejak di sepak bola Eropa, Semen Padang tampak serius dalam menyusun tim.
Ambisi klub adalah memperbaiki catatan musim lalu dan mengembalikan marwah Kabau Sirah di Super League. Kusdianto sendiri bukan nama sembarangan bagi publik Minangkabau. Ia dikenal sebagai pencetak gol legendaris ketika membobol gawang Petrokimia Putra di semifinal Liga Indonesia 2002. Julukan ‘Si Kancil’ diberikan karena kelincahannya dalam mengolah bola dan berlari mengecoh lawan.
Kemenangan Spesial di Laga Pertama
Sejarah manis langsung diraih Semen Padang di kandang sendiri saat menghadapi Dewa United Banten. Dalam laga pekan kedua Super League 2025/2026 di Stadion Haji Agus Salim, Kabau Sirah menang 2-0 lewat gol Filipe Chaby dan Bruno Gomes di masa injury time. Kemenangan ini terasa spesial karena menjadi revans atas kekalahan mendalam musim lalu.
Di laga tersebut, Semen Padang kalah dalam penguasaan bola (34% vs 66%) namun lebih efektif dalam serangan dengan enam tembakan tepat sasaran dibanding satu milik lawan. Pelatih Eduardo Almeida mengapresiasi daya juang para pemain yang tampil penuh determinasi hingga menit akhir. Ia menegaskan target utama tim adalah meraih tiga poin di setiap laga.
“Kita tahu kita bermain lawan tim yang bagus dan kita mempersiapkan diri dengan hal positif,” ujar Eduardo Almeida. “Kita tahu target kita tiga poin dan untuk ini, kita harus bisa jalankan laga dengan konsisten.”
Ia juga memberikan kredit khusus pada kualitas permainan tim saat menguasai bola. Menurutnya, kemenangan ini adalah hasil dari proses yang berjalan baik sejak persiapan pramusim. “Hal positif adalah kita selalu coba memenangkan pertandingan,” tambah Eduardo Almeida penuh semangat.
Kombinasi Strategi dan Motivasi
Dengan hasil ini, Semen Padang sudah mengoleksi tiga poin dari dua laga awal musim 2025/2026. Perlahan tapi pasti, Kabau Sirah mulai diperhitungkan sebagai kuda hitam di kompetisi elite. Tambahan tenaga Kusdianto di jajaran pelatih jelas menjadi suntikan moral tersendiri. Ia bukan hanya mantan pemain yang dihormati, tapi juga sosok inspiratif bagi skuad muda Kabau Sirah.
Kehadirannya diyakini bisa membantu Eduardo Almeida dalam membangun mental juang khas Semen Padang. Apalagi, Kusdianto memahami kultur sepak bola Minangkabau yang selalu menekankan semangat pantang menyerah. Bagi publik Ranah Minang, penunjukan Kusdianto menjadi simbol bahwa Semen Padang benar-benar serius berbenah.
Kini, Kabau Sirah menatap laga berikutnya dengan penuh percaya diri. Dengan kombinasi strategi Eduardo Almeida, dukungan asisten baru, dan daya juang pemain, Semen Padang siap berbicara banyak di Super League musim ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!