Tak Ada Bekas Sayatan, Tapi Kepala Bank BUMN Tewas Mengerikan, Terungkap Cara Pelaku Membunuhnya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Tak Ada Bekas Sayatan, Tapi Kepala Bank BUMN Tewas Mengerikan, Terungkap Cara Pelaku Membunuhnya

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN di Jakarta Terungkap

Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), yang terjadi di Jakarta Pusat menimbulkan kegundahan masyarakat. Korban ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban. Tidak ada luka bekas sayatan atau benda tajam pada tubuh korban, namun pemeriksaan medis menunjukkan adanya luka akibat hantaman benda tumpul.

Proses Penangkapan Pelaku

Polisi telah berhasil menangkap empat pelaku yang terlibat dalam kasus ini. Keempat tersangka adalah AT, RS, RAH, dan RW. Mereka ditangkap oleh tim gabungan dari Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya. AT, RS, dan RAH ditangkap di sebuah rumah di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat, sedangkan RW ditangkap di Bandara Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, menyatakan bahwa penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang diduga terlibat dalam pembunuhan. “Masih dilakukan pengejaran terkait keterlibatan tersangka lain,” ujarnya.

Kronologi Penculikan

Penculikan terjadi pada Rabu (19/8/2025) di area parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saat itu, korban baru selesai menghadiri rapat bersama rekan kerjanya. Dari rekaman CCTV, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem. Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri untuk menghindari rintik hujan.

Setelah masuk ke mobil, korban tiba-tiba disergap oleh beberapa orang dari mobil putih yang terparkir di dekatnya. Meskipun mencoba melawan, usaha tersebut tidak berhasil. Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut dan langsung pergi meninggalkan lokasi.

Seorang saksi menyaksikan kejadian tersebut, tetapi mobil putih tersebut langsung melaju cepat dan menghilang dari tempat kejadian. Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar, menjelaskan bahwa korban habis menghadiri rapat kantor bersama teman-temannya.

Penemuan Mayat di Area Sawah

Satu hari setelah penculikan, atau pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, mayat korban ditemukan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Mayat pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang menggembala sapi di area persawahan.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata terlilit lakban. Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Selanjutnya, polisi mendatangi TKP dan menemukan luka lebam di seluruh tubuh korban.

Hasil Pemeriksaan Medis

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa korban tewas akibat hantaman benda tumpul. Menurut Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigadir Jenderal Pol Prima Heru, ada luka di bagian dada dan leher yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.

“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernafas,” ujarnya. Prima juga menyebut bahwa luka-luka pada tubuh korban bukan akibat senjata tajam, melainkan benda tumpul.

Selain itu, pihak rumah sakit juga melakukan pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui apakah ada racun dalam tubuh korban. “Kita tunggu hasil toksikologi, biasanya satu minggu,” tambahnya.

Perasaan Keluarga Korban

Puspita, istri korban, meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. “Harapannya ketika pelaku sudah ketemu dihukum setimpal seberat-beratnya,” katanya. Dia juga meminta motif pelaku segera terungkap dan otak pelaku bisa ditangkap.

Intania, adik ipar korban, juga meminta pelaku dibawa ke pengadilan dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. “Harapannya pelakunya segera semua ditangkap, dihukum sebarat-beratnya dan dihukum setimpal,” ujarnya.

Pengakuan Pelaku

Empat pelaku yang ditangkap mengakui bahwa mereka telah menculik korban dari parkiran supermarket Pasar Rebo. Menurut Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar, para tersangka mengakui bahwa korban diculik setelah menghadiri rapat bersama rekan kerjanya.

Meski begitu, polisi masih melakukan interogasi lebih lanjut untuk mengetahui siapa aktor intelektual di balik penculikan ini. Sampai saat ini, polisi masih memburu pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan korban.