Kolase Jurnalis Camp 2025: Forum Aksi Nyata untuk Perlindungan Lingkungan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perhelatan Kolase Jurnalis Camp 2025 di Pontianak

Di malam yang penuh semangat, Kampung Caping di Kota Pontianak menjadi pusat perhatian. Ratusan jurnalis, konten kreator, akademisi, serta komunitas lingkungan berkumpul dalam acara yang dikenal sebagai Kolase Jurnalis Camp (KJC) 2025. Acara ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi ruang diskusi mendalam untuk merancang langkah nyata menjaga kelestarian alam.

Dengan tema “Ragam Hayati sebagai Kekuatan Kita Bersama”, KJC 2025 menegaskan pentingnya peran media dan kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan. Kalimantan Barat, yang dikenal sebagai rumah bagi ekosistem tropis terbesar di Indonesia, menjadi fokus utama dari perhelatan ini.

Andi Fachrizal, founder Yayasan Kolase, menyampaikan bahwa ragam hayati adalah aset bersama yang harus dijaga. Ia menekankan bahwa dengan menjaga lingkungan, kita tidak hanya melindungi alam, tetapi juga memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang.

“KJC bukan sekadar forum tahunan, melainkan ruang kolaborasi untuk memperkuat narasi dan aksi nyata menjaga alam,” ujar Andi. Ia menambahkan bahwa KJC 2025 harus menghasilkan gerakan bersama, bukan hanya berhenti di ruang diskusi.

Tidak hanya berdiskusi, peserta KJC 2025 juga ikut merasakan atmosfer berbeda melalui berbagai aktivitas seperti camping, workshop menulis dan fotografi, pemutaran film dokumenter karya sineas muda Kalbar, hingga atraksi musik bertema alam. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kampanye publik “Bersihkan Kapuas: Jangan Ada Sampah di Antara Kita” yang mengajak peserta untuk turun langsung mengurangi pencemaran sungai.

Lokasi acara, Kampung Caping, dipilih karena keberhasilannya dalam penataan lingkungan berbasis partisipasi masyarakat. Kawasan ini telah menjadi contoh wisata kota ramah lingkungan yang bisa diadopsi oleh daerah lain yang masih menghadapi tantangan sampah dan degradasi alam.

“Kampung Caping sudah membuktikan bahwa pengelolaan lingkungan berbasis komunitas bisa berhasil. Praktik baik ini ingin kami sebarkan ke daerah lain yang masih menghadapi tantangan sampah dan degradasi alam,” jelas Andi.

Selain itu, hadir mewakili Wali Kota Pontianak, Derry Gunawan selaku Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Ia menyambut baik pelaksanaan KJC 2025 dan berharap terbangun komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Pemkot Pontianak juga terus memperluas program penataan kawasan kumuh dan pengelolaan sampah untuk mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

KJC 2025 akan berlangsung hingga Minggu (24/8) dengan puncak kegiatan Media Gathering bertema “Kawal Ragam Hayati, Lestarikan Tumbuhan dan Satwa Liar”. Forum ini diharapkan mampu memperkuat konsolidasi multipihak dalam merespons ancaman perdagangan ilegal serta perburuan satwa dilindungi di Kalimantan Barat.

Dengan semangat kebersamaan, ajang ini diyakini tak hanya memperkuat jejaring jurnalis, tetapi juga menyalakan api gerakan lingkungan yang lebih nyata, berkelanjutan, dan berdampak luas.