
Penunjukan Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik PSSI
PSSI resmi mengangkat Alexander Zwiers sebagai direktur teknik baru. Pengumuman ini dilakukan pada Senin (25/8/2025) di Hotel Mulia, Jakarta. Zwiers berasal dari Belanda dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Yordania (JFA) sejak 2019.
Dalam jumpa pers, Zwiers menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Ia juga menyebutkan bahwa istrinya adalah orang Indonesia. Keduanya telah tinggal di Karawaci, Jakarta, selama empat tahun terakhir.
Selama masa jabatannya di JFA, timnas Yordania berhasil mencapai posisi kedua dalam Piala Asia 2023. Prestasi ini menunjukkan kemampuan Zwiers dalam membangun strategi dan meningkatkan kualitas sepak bola di negara tersebut.
Sebelum Zwiers, posisi direktur teknik PSSI sempat diisi oleh Indra Sjafri sejak 2020 hingga 2023. Indra kemudian diminta untuk fokus melatih timnas U-20. Setelah itu, Frank Wourmouth menggantikannya. Namun, ia hanya bertahan selama enam bulan hingga Desember 2023.
Pada Februari 2025, PSSI mengungkapkan rencana untuk merekrut direktur teknik dari luar negeri. Meski begitu, beberapa kendala teknis membuat proses ini tidak berjalan lancar. Sebagai alternatif, PSSI lebih dahulu mengumumkan perekrutan Jordy Cruyff sebagai penasihat teknis. Selain itu, Simon Tahamata juga direkrut sebagai kepala pemandu bakat.
Peran Baru Alexander Zwiers
Dengan pengalaman di JFA dan prestasi yang telah ditorehkan, Zwiers diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam manajemen teknis dan pelatihan, yang akan sangat berguna dalam membentuk strategi jangka panjang untuk tim nasional.
Selain itu, kehadiran Zwiers juga bisa menjadi titik awal perubahan dalam sistem pembinaan pemain muda. Dengan pengalaman internasionalnya, ia mungkin dapat memperkenalkan metode pelatihan yang lebih modern dan efektif.
PSSI juga berharap dengan adanya Zwiers, hubungan antara federasi dan pelatih nasional akan semakin harmonis. Hal ini penting karena kinerja timnas sangat bergantung pada kerjasama yang baik antara manajemen dan pelatih.
Tantangan dan Harapan
Meski ada harapan besar, Zwiers juga akan menghadapi tantangan. Sepak bola Indonesia masih membutuhkan perbaikan di berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga sistem pendidikan olahraga. Oleh karena itu, ia harus mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut.
Selain itu, Zwiers juga perlu menyesuaikan diri dengan budaya dan lingkungan kerja di Indonesia. Meski ia sudah tinggal di sini selama empat tahun, perbedaan struktur organisasi dan cara kerja mungkin akan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Dengan semua faktor tersebut, Zwiers diharapkan dapat menjadi tulang punggung PSSI dalam menjalankan visi dan misi mereka. Semoga dengan pengangkatannya, sepak bola Indonesia bisa segera bangkit dan kembali bersinar di kancah internasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!