Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab BRI yang Dermawan dan Beri Beasiswa

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab BRI yang Dermawan dan Beri Beasiswa

Sosok Dwi Hartono yang Terlibat dalam Kasus Pembunuhan

Kasus pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta, kembali menarik perhatian publik setelah polisi berhasil menangkap empat orang yang diduga sebagai otak di balik aksi keji tersebut. Salah satu tersangka yang menjadi sorotan adalah Dwi Hartono (DH), seorang pengusaha asal Kabupaten Tebo, Jambi. Meski selama ini dikenal sebagai sosok dermawan dan sering membantu masyarakat melalui berbagai program, termasuk beasiswa, tindakan DH dalam kasus ini justru mengejutkan banyak pihak.

Keberadaan Yayasan Hartono Foundation

Dwi Hartono disebut sebagai pendiri Hartono Foundation, sebuah yayasan yang rutin memberikan bantuan pendidikan kepada pelajar kurang mampu. Jejak digital menunjukkan bahwa ia pernah menyalurkan bantuan pendidikan kepada siswi asal Lampung Utara, berinisial NA, yang menjadi korban penyekapan dan rudapaksa pada Maret 2024 lalu. Saat itu, korban masih duduk di bangku SMP, dan DH disebut turun tangan secara langsung untuk memberi perhatian khusus.

Banyak mantan anak buah DH juga mengungkapkan kekecewaan mereka setelah mengetahui penangkapannya. Melalui media sosial seperti TikTok, mereka menyebut bahwa DH dikenal baik hati dan sering memberikan bantuan bagi dunia pendidikan. “Orangnya baik banget, suka kasih beasiswa juga, makanya lumayan kaget dengar beritanya,” tulis akun @obatnyamuk.

Latar Belakang Keluarga dan Bisnis

Menurut informasi yang beredar, keluarga Dwi Hartono berasal dari Pemalang, Jawa Tengah. Ia memulai usaha sejak tahun 2014 dan kemudian sukses di bidang properti di Jakarta. Ayahnya di Kabupaten Tebo memiliki swalayan dan usaha karet, sehingga keluarga tersebut cukup dikenal oleh warga setempat.

Salah satu warga setempat, berinisial UR, membenarkan bahwa DH merupakan putra daerah yang sering menyalurkan bantuan sosial. “Biasa nyumbang untuk masyarakat. Makanya warga di sini juga kaget begitu tahu namanya muncul dalam kasus pembunuhan,” ujar UR.

Penangkapan Empat Tersangka

Polda Metro Jaya telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa keempat tersangka saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Unit Ditreskrimum.

“Benar, empat orang otak penculikan telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya pada Senin (25/8/2025). Meski begitu, polisi belum merinci lebih jauh terkait peran masing-masing tersangka, termasuk bagaimana keterlibatan DH hingga ia disebut sebagai salah satu aktor utama dalam kasus ini.

Kontras Antara Derma dan Kejahatan

Kasus ini menciptakan ironi di tengah masyarakat. Seorang yang dikenal luas sebagai pengusaha sukses sekaligus dermawan, ternyata diduga terlibat dalam perencanaan kejahatan serius. Publik pun bertanya-tanya apa yang melatarbelakangi keterlibatan DH dalam kasus tragis yang merenggut nyawa seorang kepala cabang bank besar tersebut.

Hingga kini, polisi masih mendalami motif serta jaringan yang terlibat. Sementara itu, masyarakat di kampung halaman DH masih menunggu kepastian hukum sekaligus berharap agar kasus ini bisa segera diungkap dengan terang benderang.