Pengakuan Immanuel Ebenezer Soal Motor Mewahnya, Ternyata Ini Faktanya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyembunyian Motor Mewah oleh Mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan

Pada beberapa waktu lalu, kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjadi perhatian publik. Salah satu tokoh yang terlibat dalam kasus ini adalah mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Dalam proses penyidikan, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan bahwa motor mewah miliknya disembunyikan di rumah putranya.

Menurut informasi yang diperoleh, motor tersebut diduga merupakan hasil dari tindakan pemerasan yang dilakukan dalam pengurusan sertifikat K3. Saat melakukan pemeriksaan di kediaman Immanuel Ebenezer, petugas KPK tidak menemukan kendaraan tersebut. Oleh karena itu, mereka langsung bertanya kepada Immanuel mengenai keberadaannya.

Immanuel akhirnya mengakui bahwa motor itu disimpan di rumah anaknya. Setelah diminta untuk mengambil kendaraan tersebut, akhirnya motor tersebut dibawa ke lokasi pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa ada upaya untuk menyembunyikan barang bukti dari pihak berwajib.

Sebelumnya, pada 22 Agustus 2025, KPK menetapkan Immanuel Ebenezer sebagai tersangka bersama dengan Irvian Bobby dan sembilan orang lainnya. Mereka dituduh melakukan pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3. Dalam kasus ini, Immanuel disebut menerima uang sebesar Rp3 miliar serta sebuah kendaraan roda dua merek Ducati dari Irvian Bobby, yang merupakan Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker periode 2022-2025.

Di tengah kasus ini, Immanuel sempat berharap mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Namun, harapan tersebut tidak terwujud. Akibatnya, ia dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, berikut adalah identitas 11 tersangka dalam kasus ini:

  • Irvian Bobby Mahendro (IBM) – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker tahun 2022-2025
  • Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH) – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja Kemenaker tahun 2022-sekarang
  • Subhan (SB) – Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3 Kemenaker tahun 2020-2025
  • Anitasari Kusumawati (AK) – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja Kemenaker tahun 2020-2025
  • Fahrurozi (FRZ) – Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan (Binwasnaker) dan K3 Kemenaker pada Maret-Agustus 2025
  • Hery Sutanto (HS) – Direktur Bina Kelembagaan Kemenaker tahun 2021-Februari 2025
  • Sekarsari Kartika Putri (SKP) – Sub-Koordinator di Kemenaker
  • Supriadi (SUP) – Koordinator di Kemenaker
  • Temurila (TEM) – Pihak PT KEM Indonesia
  • Miki Mahfud (MM) – Pihak PT KEM Indonesia
  • Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) – Wamenaker

Kasus ini menunjukkan adanya indikasi korupsi yang sangat serius dalam sistem pengurusan sertifikat K3. KPK terus memperkuat langkah-langkah penegakan hukum agar dapat menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil.