
Ancaman Presiden Trump terhadap Negara yang Dianggap Diskriminatif terhadap Perusahaan Teknologi AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menunjukkan sikap tegas terhadap negara-negara yang dianggap melakukan tindakan diskriminatif terhadap perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam. Ia mengancam akan menerapkan tarif tambahan dan pembatasan ekspor jika kebijakan tersebut tidak segera dicabut.
Trump menyampaikan pernyataannya melalui platform Truth Social, Senin (25/8/2025), dengan menulis bahwa “Digital Taxes, Digital Services Legislation, dan Digital Markets Regulations semuanya dirancang untuk merugikan atau mendiskriminasi teknologi Amerika.” Pernyataan ini disinyalir ditujukan kepada negara-negara Eropa dan pihak-pihak lain yang mengatur aktivitas dunia digital melalui regulasi baru.
Fokus pada Regulasi Digital di Eropa
Meskipun Trump tidak menyebutkan nama negara secara spesifik, ia menyinggung regulasi yang dinilai memberatkan perusahaan teknologi AS. Salah satu contohnya adalah Uni Eropa yang telah menerapkan Digital Markets Act (DMA) dan Digital Services Act (DSA). Kedua regulasi ini bertujuan untuk mengatur persaingan usaha dan moderasi konten di dunia digital. Selain itu, Inggris juga telah menerapkan pajak atas perusahaan digital.
Menurut Trump, langkah-langkah seperti ini bersifat diskriminatif dan harus dihapus. Jika tidak, ia mengancam akan memberlakukan tarif tambahan terhadap produk dari negara-negara tersebut. “Saya akan memberlakukan tarif tambahan yang substansial pada produk negara-negara tersebut dan menerapkan pembatasan ekspor terhadap teknologi dan chip AS,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, “Amerika, dan Perusahaan Teknologi Amerika, bukan lagi ‘celengan’ atau ‘keset’ Dunia.”
Ancaman Trump Sebelumnya
Ancaman Trump kali ini bukanlah yang pertama. Pada Juni lalu, ia membatalkan pembicaraan perdagangan dengan Kanada sebagai respons atas rencana Ottawa mengenakan pajak layanan digital. Pajak tersebut akan berdampak pada raksasa teknologi AS seperti Alphabet, Amazon, dan Meta. Tak lama kemudian, Kanada memutuskan untuk mencabut pajak yang memengaruhi perusahaan teknologi AS tersebut.
Tarif sebagai Senjata Andalan Trump
Sejak kembali menjabat sebagai presiden pada Januari lalu, Trump aktif menggunakan tarif sebagai instrumen politik dan ekonomi, baik terhadap sekutu maupun pesaing. Ia mengenakan tarif berbeda untuk berbagai produk, sementara sektor tertentu seperti baja, aluminium, dan otomotif dikenakan bea masuk khusus.
Langkah ini juga diterapkan untuk menekan negara lain. Tarif terhadap produk India akan digandakan pekan ini sebagai sanksi atas pembelian minyak Rusia, yang menjadi salah satu sumber pendanaan perang Moskwa di Ukraina. Dengan demikian, tarif tetap menjadi alat utama dalam strategi kebijakan luar negeri Trump.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!