Pemkot Cek Pabrik Tahu, Pastikan Limbah Tidak Rusak Lingkungan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Inspeksi Lapangan terhadap Pabrik Tahu di Pontianak

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, melakukan inspeksi lapangan ke sebuah pabrik tahu yang berada di Gang Kurnia, Jalan Parit Pangeran, Kelurahan Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, pada Senin, 25 Agustus 2025. Peninjauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang muncul di media sosial mengenai dugaan pencemaran lingkungan akibat limbah produksi tahu.

Bersama Camat Pontianak Utara, Lurah Siantan Tengah serta jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Inspektorat Kota Pontianak, Wakil Wali Kota Bahasan meninjau langsung kondisi pabrik tahu tersebut. Hasil pengecekan menunjukkan bahwa pabrik tahu tersebut telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meskipun belum berfungsi secara optimal.

“Alhamdulillah mereka sebenarnya sudah punya IPAL, hanya saja belum sempurna. Kemungkinan karena kapasitas produksinya meningkat, sehingga perlu disempurnakan lagi. Faktanya tidak seburuk yang beredar di media sosial,” ujar Bahasan setelah melakukan peninjauan.

Menurutnya, pengelola pabrik menunjukkan sikap kooperatif dan siap menerima pembinaan dari DLH. Langkah ini penting agar kualitas air limbah yang dibuang tidak mencemari lingkungan sekitar.

“Pada prinsipnya mereka minta dibina. DLH akan melakukan pendampingan, memberi arahan bagaimana IPAL yang benar, sehingga kedepan tidak ada lagi keluhan pencemaran,” tambahnya.

Selain itu, Bahasan juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan pabrik tahu yang telah beroperasi selama belasan tahun dan membantu menyerap tenaga kerja lokal.

“Ada dua pabrik tahu di sini. Keduanya cukup membantu warga sekitar karena merekrut puluhan tenaga kerja. Ini patut kita dukung, asal tetap memperhatikan lingkungan,” imbuhnya.

Peran Pabrik Tahu dalam Perekonomian Lokal

Pengelola pabrik tahu, Wawan Darmawan (53), menjelaskan bahwa pihaknya selama ini berupaya menjaga agar operasional tidak menimbulkan masalah bagi warga sekitar.

“Kami sudah berdiri sekitar 15 tahun. Dulu memang sempat ada keluhan soal limbah, tapi sejak dibuatkan IPAL sekitar delapan tahun lalu, sudah jarang bahkan hampir tidak pernah lagi ada keluhan,” jelasnya.

Wawan menyebutkan bahwa pihaknya memproduksi sekitar tujuh hingga delapan ribu biji tahu setiap hari dari 300 kilogram kedelai. Produk tersebut dipasarkan ke berbagai kawasan di Kota Pontianak, seperti Pasar Flamboyan, Kota Baru, dan sekitar Siantan.

“Kami melibatkan hampir 15 pekerja yang semuanya berasal dari lingkungan sekitar. Jadi, usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi warga,” ujarnya.

Tantangan Produksi yang Masih Tradisional

Menurut Wawan, tantangan utama yang dihadapi pabrik lebih banyak terkait ketersediaan kayu bakar karena masih digunakannya peralatan tradisional. Proses produksi dimulai sejak pukul 03.00 dini hari sampai sore.

“Dengan bahan bakar kayu yang kami beli dari pemasok. Memang masih tradisional, tapi ini yang bisa kami lakukan,” tutupnya.