Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI, Ini Alasan di Balik Pengunduran Diri
Rahayu Saraswati, anggota DPR RI dari Partai Gerindra dan keponakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai anggota DPR. Keputusan ini diambil setelah pernyataannya dalam sebuah podcast viral menimbulkan kontroversi. Pengumuman resmi dilakukan melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025).
Dalam klarifikasi yang disampaikan, Sara menyebut bahwa pernyataannya telah dipotong dan disalahartikan oleh masyarakat. Meski demikian, ia tetap menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kesan yang muncul. "Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," ujarnya dalam video tersebut.
Pengunduran diri Sara terkait dengan pernyataannya saat menjadi narasumber dalam sebuah podcast nasional. Podcast tersebut tayang pada 28 Februari 2025 lalu dengan durasi 42 menit. Namun, Sara menyatakan bahwa hanya bagian tertentu dari percakapan yang diambil, yaitu dari menit ke-25 hingga ke-27. Video podcast yang dihadiri oleh Sara berjudul “Rahayu Saraswati: Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif”.
Pernyataan Soal Lapangan Kerja dan Pandangan Terhadap Anak Muda
Dalam pembicaraan singkat tersebut, Sara membahas isu lapangan kerja di Indonesia. Ia menyarankan agar anak muda tidak hanya bergantung pada pemerintah untuk ketersediaan pekerjaan. "Menurut saya, anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur, daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat teman-teman lu," ujarnya pada menit ke-26.11 dalam video tersebut.
Sara juga memberikan contoh konkret seperti membuat bisnis kuliner jika seseorang bisa memasak, atau bisnis fashion jika bisa menjahit. Ia menekankan pentingnya keterampilan dan kreativitas dalam menciptakan peluang usaha. "Lu Bahasa Indonesianya dan Bahsa Inggrisnya bagus, jadilah copywriting," tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa sektor-sektor yang sudah melalui masa otomasi sebaiknya tidak lagi menjadi fokus utama bagi anak muda. Menurutnya, pola pikir yang hanya bergantung pada pemerintah untuk mencari pekerjaan adalah pemikiran era kolonial. "Kita sudah move on dari situ," tegasnya.
Konteks Lebih Luas tentang Ekonomi Kreatif
Pernyataan Sara bermula dari pertanyaan pewawancara tentang potensi sektor ekonomi kreatif dalam meningkatkan perekonomian nasional. Ia menyatakan bahwa sektor ini merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang belum dimaksimalkan. "Saya memahami Indonesia ini memiliki satu kekayaan yang limitless. Satu sumber kekayaan yang merupakan emasnya Indonesia ke depan, yaitu sektor ekonomi kreatif."
Sara mencontohkan budaya sebagai salah satu aspek yang bisa dikembangkan. Ia menegaskan bahwa sektor ini sangat penting karena berkaitan dengan intellectual property. Namun, ia juga menyatakan bahwa industri pangan dan hilirisasi akan menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Permintaan Maaf dan Komitmen ke Depan
Meski menyatakan bahwa pernyataannya telah dipotong dan menimbulkan tafsir negatif, Sara tetap meminta maaf kepada publik. Ia menegaskan bahwa tidak ada maksud untuk merendahkan upaya masyarakat, terutama anak muda yang sedang berjuang. "Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha, tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," ujarnya.
Selain itu, Sara menyebutkan bahwa dana yang diperoleh dari dapilnya akan digunakan untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan usaha, dan pemberdayaan anak. Ia juga berkomitmen untuk menyelesaikan tugas terakhir sebagai anggota dewan, yakni Revisi Undang-Undang Kepariwisataan.
Tanggapan Publik dan Komentar Tokoh
Keputusan Sara untuk mundur dari DPR RI mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Beberapa tokoh politik dan media memberikan tanggapan terkait pernyataannya. Salah satunya adalah Rocky Gerung, yang memberikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Sara. Meski demikian, banyak pihak masih menantikan respons lebih lanjut dari Partai Gerindra dan pihak terkait.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!