
Nana Mirdad Mengungkap Pengalaman Pribadi Saat Banjir Bandang di Bali
Banjir bandang yang terjadi di Bali pada Selasa (9/9/2025) menjadi momen menegangkan bagi banyak warga, termasuk artis ternama Nana Mirdad. Sebagai penduduk setempat, Nana mengaku merasakan ketakutan saat banjir melanda wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa dinding rumahnya sempat jebol akibat air yang naik secara tiba-tiba.
Nana Mirdad menjelaskan bahwa air banjir datang seperti tsunami, tanpa adanya peringatan sebelumnya. Hal ini membuatnya dan keluarganya kewalahan. Meski rumahnya berada di pinggir sungai, ia menyatakan bahwa air tidak sampai masuk ke dalam rumah. Namun, beberapa bagian dinding rumahnya tetap rusak karena tekanan air yang tinggi.
Ia juga mengungkapkan sedihnya melihat kondisi Bali yang lumpuh akibat banjir. “Sedih banget dengar kondisi Bali yang lumpuh di mana-mana akibat banjir,” tulis Nana di Instagram. Ia mengharapkan agar kejadian ini tidak terulang kembali dan meminta semua orang untuk tetap waspada.
Selain pengalaman banjir, Nana juga mengungkapkan kejadian lain yang menimpanya, yaitu terjebak dalam sistem pinjaman online (pinjol). Kejadian ini terjadi ketika ia menggunakan fitur paylater dari aplikasi ojek online. Awalnya, Nana hanya ingin memesan makanan, namun ia lupa mengisi saldo aplikasi tersebut hingga terlambat membayar tagihan.
Tagihan yang awalnya hanya sebesar Rp800 ribu, tiba-tiba dikenakan denda yang cukup besar. Bahkan, debt collector terus menghubungi Nana sejak pagi hari, seolah-olah ia telat membayar selama beberapa hari. Ia merasa kaget karena tidak menyangka bahwa fitur paylater ini termasuk dalam pinjaman online.
Nana menyatakan bahwa ia tidak pernah bermasalah dengan catatan kreditnya. Ia menyayangkan bahwa sistem ini bisa mempengaruhi skor kredit meskipun ia tidak berniat untuk melakukan pinjaman. “Saya baru tahu kalau ini termasuk pinjol legal. Karena itu, mereka punya akses ke data BI dan bisa mempengaruhi skor kredit kita,” ujarnya.
Dalam unggahan Instagram Story-nya, Nana menjelaskan bahwa ia hanya ingin mempermudah transaksi sebagai pelanggan setia. Namun, ia sadar bahwa sistem paylater ini justru membuatnya terjerat dalam pinjol. “Kirain dikasih reward aja untuk dipermudah sebagai customer setia haha ternyata aku salah. Ga ada niatan cari pinjaman sama sekali lho. Tapi ternyata perlakuannya bener-bener kaya jadi terjerat pinjol gitu ya,” katanya.
Setelah pengalaman ini, Nana mengaku belajar banyak. Ia kapok dan memilih untuk tidak lagi menggunakan fitur paylater. Ia menyarankan agar masyarakat lebih hati-hati dalam menggunakan layanan online. “Apapun itu sebisa mungkin jangan pinjam atau pakai yang online-online begini yaa. Top up aja, atau kalau mau link CC. Aman sentosa,” tutup Nana.
Pengalaman Nana Mirdad menjadi pengingat bagi siapa saja untuk lebih waspada dalam menghadapi situasi yang tidak terduga, baik itu banjir maupun penggunaan layanan digital. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, semoga masyarakat bisa lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!