Penyebab Calo Kentit Tak Kembalikan Uang Tiket Rp125 Ribu, Akhirnya Dihajar Penumpang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Video Pengeroyokan Calo Tiket Bus Viral di Media Sosial

Sebuah video yang menampilkan aksi pengeroyokan terhadap seorang calo tiket bus viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di Terminal Purabaya Bungurasih, Jawa Timur, pada Rabu (20/8/2025) pagi pukul 05.00 WIB, tepatnya di pintu keluar bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Pelaku pengeroyokan adalah seorang calo tiket bernama Rudy alias Kentit.

Kentit dikeroyok oleh sejumlah orang karena membuat para calon penumpang kesal. Penyebab utamanya adalah ketidakpuasan terhadap layanan yang diberikan. Para penumpang menunggu selama dua jam namun bus tidak kunjung berangkat. Selain itu, mereka juga telah membeli tiket dari Kentit dengan harga Rp125.000 untuk tujuan Banyuwangi, tetapi hanya mendapatkan pengembalian uang sebesar Rp100.000.

Video tersebut kemudian menyebar luas di media sosial dan menarik perhatian banyak orang. Setelah kejadian tersebut, Kentit diamankan oleh Polsek Waru. Namun, karena ia dianggap sebagai korban pengeroyokan, tidak dilakukan penahanan. Hanya dilakukan pembinaan setelah dimintai keterangan oleh polisi.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Waru, AKP Adik Agus Putrawan, Kentit mengaku tidak mengembalikan uang secara penuh karena tidak memiliki uang pecahan. Ia menyatakan bahwa alasan tersebut tidak masuk akal karena tidak mungkin dalam waktu singkat tidak ada uang kecil. Dugaannya, Kentit dikenal sebagai calo yang cukup nakal dan sering melakukan tindakan tidak sesuai aturan.

Agus mengimbau kepada para penumpang di area Terminal Purabaya Bungurasih untuk segera melapor ke Polsek Waru atau pos polisi jika menemukan adanya calo. Ia menekankan pentingnya kecepatan dalam melaporkan hal ini agar dapat segera ditangani dan dicegah terulangnya kejadian serupa.

Setelah dikeroyok, Kentit mengaku kapok dan tidak akan kembali menjadi calo. Ia bahkan disebut tidak ingin kembali bekerja sebagai calo. Meskipun demikian, Agus menyatakan bahwa Kentit masih bisa kembali jika ingin. Namun, ia yakin bahwa Kentit tidak akan kembali karena sudah dikenal oleh masyarakat.

Dalam kejadian tersebut, Kentit mengalami luka-luka akibat pengeroyokan menggunakan benda tajam dan batu bata. Sebelah kiri pelipisnya terluka karena dipukul dengan kunci yang ditempatkan di antara jari-jarinya. Kepala Kentit juga bengkak akibat dipukul batu bata. Meski polisi meminta Kentit untuk berobat ke rumah sakit, ia menolak dan memilih mengobati luka secara mandiri.

Selain kejadian Kentit, ada juga insiden lain yang sempat viral. Dua kru bus nyaris adu jotos di Terminal Caruban, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Video durasi satu menit 55 detik tersebut viral setelah direkam oleh salah satu penumpang dan diunggah ke media sosial.

Kasatgas Terminal Caruban, Suharta Wahyu, mengkonfirmasi kejadian ini. Menurutnya, kejadian ini terjadi di Terminal Caruban pada Sabtu (19/7/2025) lalu. Dua kru bus yang bertikai berasal dari PO Sugeng Rahayu dan PT Jaya Putih Reog. Awalnya, kejadian ini bermula dari salah paham di Terminal Tipe A Purabaya, Kota Madiun, karena salah satu bus diduga tidak mematuhi aturan masuk terminal dan menyerobot jam.

Suharta memastikan bahwa cekcok antara dua kru tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum. Masalah diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak ada korban luka-luka. Kedua bus langsung melanjutkan perjalanan ke Surabaya setelah berdamai. Tidak ada laporan ke polisi terkait kejadian ini.

Terkait potongan video yang menunjukkan kericuhan di lokasi lain, Suharta mengaku belum mengetahuinya karena kejadian tersebut berada di luar wilayah tanggung jawabnya. Ia telah mengingatkan seluruh kru dan operator bus untuk tetap mematuhi aturan operasional terminal, termasuk wajib masuk terminal meski tanpa penumpang.