Pembelaan Menkeu Purbaya Usai Anak Diduga Sindir Sri Mulyani, Yudo Sadewa Dihukum, Tidak Paham

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tindakan Tegas Menkeu Purbaya terhadap Anaknya yang Viral

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, yang baru saja dilantik sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia, menghadapi situasi yang tidak terduga setelah tindakan anaknya, Yudo Sadewa, menjadi sorotan publik. Unggahan story Instagram Yudo yang dianggap menyindir mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani memicu reaksi keras dari warganet dan membuatnya viral.

Purbaya menjelaskan bahwa ia dan keluarga biasanya hidup dengan cara santai. Namun, sejak menjadi pejabat publik, perilaku keluarganya kini menjadi perhatian masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa dirinya merasa kaget karena setiap gerakan keluarganya kini diperhatikan oleh banyak orang.

"Kita juga enggak biasa kan, biasanya santai, santai, enggak ada yang lihatin, rupanya tiba-tiba dilihatin semuanya, setiap gerakan. Baru tahu saya," ujarnya saat berbicara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).

Untuk menangani situasi ini, Purbaya memberikan teguran keras kepada anaknya. Ia melarang Yudo menggunakan media sosial, termasuk Instagram, karena dinilai masih terlalu muda untuk memahami dampak dari unggahan yang dibuatnya. Selain itu, ia meminta Yudo untuk menurunkan unggahan tersebut sebelum melarangnya sepenuhnya.

Meski demikian, Purbaya juga memberikan pembelaan terhadap tindakan anaknya. Ia menegaskan bahwa Yudo belum memahami apa-apa dan masih dalam masa kecil. "Dia enggak ngerti, masih kecil, sudah tidak main Instagram lagi. Anak kecil, enggak ngerti apa-apa," tambahnya.

Yudo sendiri telah memberikan klarifikasi mengenai unggahannya. Ia mengatakan bahwa tulisan tentang Sri Mulyani sebagai agen CIA hanya bercandaan antara dirinya dan temannya. "Yang bilang itu sebenernya gak beneran ya, bu Sri Mulyani bukan agen CIA atau AMF ya," katanya sambil tersenyum.

Ia juga menyatakan bahwa unggahan tersebut hanya candaan dan tidak dimaksudkan untuk menyakitkan siapa pun. "Itu gw hanya becanda sama temen gw di Insta Story. Tapi enggak tahu ada yang goreng kayanya ya, jadi viral," ujarnya sambil tertawa.

Meski merasa postingannya digoreng, Yudo tetap meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. "Nah ini ada yang goreng kayaknya guys. Jadi ya udah lah, dan aku mohon maaf, dan itu tidak benar sama sekali ya."

Latar Belakang Menkeu Purbaya

Purbaya Yudhi Sadewa lahir pada 7 Juli 1964. Ia adalah seorang ekonom dan insinyur Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia memperoleh gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB), serta gelar Master of Science (MSc) dan Doktor di bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dari tahun 2020 hingga 2025. Ia dilantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025, menggantikan Sri Mulyani.

Kritik terhadap Pernyataan Menkeu Purbaya

Setelah dilantik, Purbaya membuat pernyataan yang menimbulkan kontroversi. Ia menyebut tuntutan 17+8 Tuntutan Rakyat sebagai suara sebagian rakyat kecil yang merasa terganggu. Pernyataan ini mendapat kritik dari kalangan mahasiswa dan aktivis, yang merasa bahwa pernyataan tersebut melecehkan perasaan masyarakat.

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI. Mereka menuntut agar pemerintah segera memenuhi tuntutan rakyat. Salah satu tokoh mahasiswa, Diallo Hujanbiru, menyatakan bahwa pernyataan Purbaya mengecewakan masyarakat luas.

"Dia (Purbaya) mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karena ingin menuntut, tapi karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup," ujar Diallo.

Purbaya juga menyatakan keyakinannya bahwa jika pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen, tuntutan rakyat akan hilang secara alami. "Once, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi enam persen, tujuh persen, itu akan hilang dengan otomatis," ujarnya sambil tersenyum.