Mengapa Generasi Muda Jakarta Enggan Menikah?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Masalah Hunian Jadi Penghalang Anak Muda Jakarta Menikah

Masalah hunian menjadi salah satu tantangan terbesar bagi generasi muda di Jakarta dalam melangkah ke jenjang pernikahan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa biaya tinggi dan kesulitan dalam memperoleh rumah menjadi alasan utama mengapa banyak anak muda enggan menikah.

Pramono menjelaskan bahwa masalah utama yang dihadapi anak muda adalah keterbatasan akses terhadap kepemilikan rumah. Ia menilai bahwa kondisi ini membuat sebagian besar generasi muda ragu untuk mengambil langkah penting dalam hidup mereka.

Dalam acara sosialisasi kredit program perumahan di Balai Kota Jakarta, Pramono mengungkapkan bahwa film Home Sweet Loan menjadi contoh nyata dari keresahan yang dialami anak muda terkait sulitnya memiliki rumah melalui skema kredit. Ia berharap program kredit tiga juta rumah dengan bunga rendah yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan solusi bagi masalah ini.

“Jika kredit ini bisa diperoleh oleh masyarakat, baik itu developer maupun pemakainya, saya yakin akan memberikan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat Jakarta,” ujar Pramono.

Program Pemerintah Pusat Dukung Solusi Hunian

Untuk mendukung program pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan 19.800 unit hunian. Salah satunya adalah pembangunan rumah susun di wilayah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Selain itu, Pemprov juga mengembangkan aplikasi Sirukim (Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman) agar masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses program perumahan.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemprov DKI Jakarta. Ia menegaskan bahwa program kredit perumahan ini disubsidi bunga sebesar 5 persen dan sudah dikonfirmasi langsung oleh sejumlah bank, baik Himbara maupun swasta.

“Dari segi supply, bunganya disubsidi lima persen Pak Gubernur. Ini sesuatu yang luar biasa dan sudah dikonfirmasi langsung oleh perbankan,” ujar Ara.

Edukasi dan Insentif Fiskal

Ara menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat, khususnya anak muda, bahwa memiliki rumah adalah investasi jangka panjang. Ia menjelaskan bahwa harga tanah dan bahan bangunan terus meningkat, sehingga mulai menyicil rumah sejak usia muda akan memberikan manfaat jangka panjang.

Selain itu, pemerintah pusat telah memberikan berbagai insentif fiskal kepada rakyat, seperti pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), hingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah di bawah Rp 2 miliar.

Pemerintah juga menyiapkan skema Kredit Perumahan Rakyat (KURup) dengan total anggaran mencapai Rp 130 triliun. Ara menyebutkan bahwa pemerintah sudah banyak memberikan keberpihakan di sektor fiskal kepada rakyat.

Ajakan Kerja Sama untuk Pembangunan Rumah Subsidi di Jakarta

Meski begitu, Ara mengingatkan bahwa sebagian besar rumah subsidi berada di luar Jakarta. Ia membuka ruang diskusi dengan Pemprov DKI agar rumah subsidi juga bisa dibangun di Ibu Kota dengan memanfaatkan aset-aset pemerintah.

“Ke depan, kita diskusikan bagaimana kerjasama antara pusat dan Jakarta memanfaatkan aset-aset yang ada. Bagaimana kita mulai membangun rumah subsidi di Jakarta,” ujarnya.

Pramono menegaskan kembali bahwa kebijakan Presiden Prabowo Subianto terkait program tiga juta rumah dinilainya tepat waktu. Dengan adanya subsidi dan dukungan lintas pihak, ia berharap semakin banyak anak muda yang berani melangkah ke jenjang pernikahan.

“Semoga ini membuat keberanian yang belum punya rumah untuk segera nikah,” tutur Pramono.