
Berita Terpopuler Madura: Pembacokan, Pekerja Migran Ilegal, dan Kematian PMI di Malaysia
Berikut ini adalah rangkuman berita terpopuler di wilayah Madura yang menarik perhatian masyarakat. Mulai dari kasus pembacokan yang melibatkan anggota keluarga korban hingga isu pekerja migran ilegal dan kematian seorang pekerja migran di luar negeri.
Pelaku Pembacokan di Bangkalan Ditangkap, Ternyata Anak Tiri Korban
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan berhasil menangkap pelaku pembacokan yang terjadi di Desa Macajah, Kecamatan Tanjung Bumi. Pelaku yang bernama KD (18 tahun) merupakan warga Desa Tramok, Kecamatan Kokop.
KD tega membacok korban M (41 tahun) hingga meninggal dunia. Menurut informasi yang diperoleh, pelaku adalah anak tiri dari korban atau anak kandung dari istri korban, SF (33 tahun). Kejadian tersebut terjadi saat korban sedang bersama istrinya naik sepeda motor di Jalan Raya Desa Macajah pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menyampaikan bahwa pihaknya telah menangkap satu dari dua pelaku yang terlibat dalam kejadian ini. KD ditangkap di sebuah rumah di Desa Tramok, Kecamatan Kokop, pada pukul 10.00 WIB. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti seperti sebilah celurit lengkap dengan selongsong, pisau, satu unit sepeda motor Honda Beat, serta pakaian pelaku yang digunakan saat kejadian.
Dalam kesempatan tersebut, Hendro juga menyebutkan bahwa ibu pelaku sempat memberikan uang Rp 300 kepada korban. Selain itu, ada adik pelaku yang masih berusia 15 tahun, yaitu RM, yang belum ditangkap dan menjadi DPO.
Sumenep Masih Jadi Gudang Pekerja Migran Ilegal, DPRD Angkat Bicara
Masih banyaknya kasus pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang berasal dari Kabupaten Sumenep menjadi perhatian serius dari DPRD setempat. Komisi II DPRD Kabupaten Sumenep meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) lebih giat melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak lagi memilih jalur non prosedural.
Berdasarkan data tahun 2024, tercatat 65 PMI ilegal yang berangkat dari Sumenep. Hingga Agustus 2025, jumlahnya mencapai 26 orang yang dipulangkan paksa atau dideportasi dari negara tujuan.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Sumenep, Irwan Hayat, menilai hal ini sebagai PR besar bagi pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa Disnaker harus bekerja ekstra untuk memastikan masyarakat memilih jalur legal. Ia juga menyebut bahwa banyak masyarakat yang merasa proses legal terlalu ribet dan memakan waktu, sehingga cenderung memilih jalur cepat meskipun ilegal.
Pihak Disnaker Sumenep juga menjelaskan bahwa mereka rutin melakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa. Beberapa kecamatan yang menjadi sumber PMI ilegal antara lain Arjasa, Kangayan, Lenteng, Saronggi, dan Ambunten.
Diabetes Renggut Nyawa Pekerja Migran di Malaysia
Seorang pekerja migran asal Bangkalan, Rofiqul Ulum (41 tahun), meninggal dunia di Malaysia akibat penyakit diabetes dan sakit pinggang. Jenazahnya dibawa pulang ke Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bangkalan.
Dari dokumen Report Polis Diraja Malaysia yang diterima Disperinaker, diketahui bahwa almarhum tinggal di Perumahan Setinggan Jalan Kubur Pantai Dalam, Kuala Lumpur. Meski penanganiannya dilakukan secara non prosedural, Disperinaker tetap memuliakan jenazah karena menjadi tanggung jawab dinas sekaligus "Fardhu Kifayah".
Jenazah tiba di Bandara Juanda pada pukul 17.30 WIB dan tiba di rumah duka pukul 20.30 WIB menggunakan kendaraan ambulan yang disediakan BP3MI Jawa Timur. Kepala Disperinaker Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana, menyampaikan bahwa almarhum adalah pahlawan devisa yang telah berkontribusi pada perekonomian daerah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!