Kayak Mimpi, Siswa SMKN 1 Cileungsi Curhat Saat Sekolah Ambruk, Ngadu ke Dedi Mulyadi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Kayak Mimpi, Siswa SMKN 1 Cileungsi Curhat Saat Sekolah Ambruk, Ngadu ke Dedi Mulyadi

Siswa SMKN 1 Cileungsi Merekam Detik-Detik Sekolahnya Ambruk

Seorang siswi dari SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor bernama Annisa berhasil merekam momen kejadian sekolahnya ambruk pada Rabu (10/9/2025). Dalam video yang diunggahnya, terlihat kepanikan para siswa saat atap sekolah di lantai dua tiba-tiba roboh. Saat kejadian, aktivitas belajar mengajar sedang berlangsung.

Dari rekaman kamera ponsel Annisa, terlihat para siswa berteriak histeris dan saling mengevakuasi teman-temannya. Genteng atap sekolah rontok dan menyisakan rangka bangunan. Beberapa siswi mengeluh kesakitan karena tertimpa reruntuhan, sementara siswa lainnya berusaha membantu mereka keluar melalui tangga.

Annisa dalam video tersebut juga terdengar berteriak, "Gais, enggak tahu ini abis kenapa. Kepala gue sakit!" serta memohon perlindungan kepada Tuhan. Beberapa siswa lainnya juga terdengar menjerit kesakitan dan ketakutan, seperti salah satu siswa yang berkata, "Turun pelan-pelan, sumpah kepala gue sakit banget."

Kejadian ini membuat banyak siswa merasa seperti mimpi. Salah satu dari mereka berteriak, "Ini kayak mimpi." Video yang direkam Annisa kemudian viral di media sosial, mendapat perhatian publik luas.

Respons Gubernur Jawa Barat

Video yang dibagikan Annisa pun menarik perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia segera merespons insiden tersebut dengan cepat. Dalam postingannya di Instagram, Dedi menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Ia juga menjelaskan dua langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini.

Pertama, pemerintah provinsi Jawa Barat akan segera membangun ruang kelas baru agar aktivitas belajar mengajar siswa bisa berjalan normal. "Mulai hari besok, pemerintah provinsi Jawa Barat akan mulai membangun ruang kelas baru agar anak-anak dalam waktu cepat bisa kembali belajar normal di kelasnya," ujar Dedi.

Kedua, ia meminta seluruh kepala sekolah di Jawa Barat untuk melakukan identifikasi terhadap gedung sekolah masing-masing. Ia ingin memastikan tidak ada ruang kelas yang rusak atau berpotensi roboh. "Segera dilaporkan karena pemerintah Jabar akan segera melakukan pembangunan di tahun ini juga," tambahnya.

Selain itu, Dedi juga meminta timnya untuk melakukan investigasi terhadap siapa yang membangun SMKN 1 Cileungsi. Menurut informasi, sekolah tersebut dibangun pada tahun 2016. "Kualitas pembangunannya buruk kalau sampai atapnya roboh. Saya meminta inspektorat untuk melakukan pemeriksaan, dulu siapa yang membangunnya karena setiap orang harus bertanggung jawab terhadap hal yang dia lakukan," ujarnya.

Korban Luka dan Penanganan Medis

Dalam insiden ini, sebanyak 29 siswa dan dua orang guru mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa 26 siswa menjadi korban dan langsung dirawat di RS Thamrin Cileungsi. Dari jumlah tersebut, 20 korban sudah pulang, sementara enam masih dalam penanganan medis.

Selain itu, terdapat lima korban lainnya yang terdiri dari dua guru wanita. Mereka sempat dilarikan ke RS Mary Cileungsi, namun akhirnya pulang karena hanya mengalami luka ringan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Insiden ini menjadi peringatan penting bagi pihak sekolah dan pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi infrastruktur pendidikan. Dengan respons cepat dari Gubernur Jawa Barat, diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.