Wanita Bawa 23 Keluarga Kencan Buta, Tagihan Rp45 Juta

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pengalaman Kencan Buta yang Berujung Kekacauan

Sebuah kejadian kencan buta di Zhejiang, Tiongkok, menjadi perbincangan hangat setelah seorang wanita membawa 23 anggota keluarganya dalam pertemuan tersebut. Peristiwa ini menarik perhatian publik karena cara unik dan tidak terduga yang dilakukan oleh wanita tersebut.

Janji Kencan yang Tidak Terduga

Pada tahun 2020, seorang pria bernama Chen Lui (29) diminta oleh ibunya untuk bertemu dengan seorang wanita di sebuah restoran. Tujuan dari janji ini adalah untuk memperluas jaringan sosial putranya yang jarang beraktivitas sosial. Lui setuju untuk hadir dan berjanji akan menanggung biaya makanan selama pertemuan tersebut.

Namun, ia tidak menyangka bahwa seluruh keluarga besar wanita tersebut juga akan ikut serta. Rombongan besar itu mengisi empat meja di restoran, lengkap dengan hidangan mewah, alkohol, dan rokok. Total tagihan mencapai 19.800 yuan atau sekitar Rp 45,6 juta.

Tujuan yang Tidak Terduga

Wanita tersebut mengaku sengaja membawa keluarga untuk menguji kemurahan hati Lui sebelum menjalin hubungan lebih serius. Ia berharap dapat melihat apakah pasangannya bersedia menanggung biaya makanan yang cukup besar.

Namun, tindakan ini justru membuat situasi semakin memburuk. Lui menolak untuk membayar seluruh tagihan dan memilih untuk mematikan ponselnya serta meninggalkan tempat secara diam-diam. Akhirnya, wanita tersebut harus menanggung semua biaya sendiri.

Penyelesaian Masalah

Kasus ini akhirnya diselesaikan melalui mediasi oleh mak comblang yang mempertemukan keduanya kembali. Lui bersedia membayar dua meja yang berada di ruangannya, dengan total biaya sekitar 4.398 yuan atau sekitar Rp 10,1 juta. Sementara dua meja lain yang ditempati keluarga wanita, dengan tagihan sekitar 15.402 yuan atau sekitar Rp 35,5 juta, harus dibayar oleh wanita tersebut.

Ia kemudian meminta keluarganya untuk ikut menanggung biaya. Dalam klarifikasi yang ditulisnya di aplikasi WeChat, ia menyampaikan bahwa ia hanya ingin memastikan bahwa kencan tersebut berjalan lancar tanpa ada kesalahpahaman. Ia menegaskan bahwa awalnya sudah sepakat bahwa pria tersebut akan membayar makanan.

Reaksi di Media Sosial

Peristiwa ini segera menjadi viral di media sosial, memicu diskusi tentang budaya kencan, ekspektasi finansial, dan tanggung jawab dalam hubungan. Banyak warganet mendukung keputusan Lui, menilai tindakan wanita tersebut sebagai oportunis dan tidak masuk akal.

Beberapa komentar menyebutkan bahwa Lui sudah benar dalam memilih untuk tidak membayar seluruh tagihan. Mereka menilai permintaan membayar puluhan ribu yuan di kencan pertama tidak masuk akal. Kasus ini juga memicu diskusi lebih luas di Asia, termasuk Singapura, tentang norma kencan dan tanggung jawab finansial.

Pandangan Pakar Hubungan

Para ahli hubungan menyoroti bahwa keuangan sering kali menjadi sumber konflik dalam pernikahan. Oleh karena itu, keterbukaan soal nilai dan pengelolaan finansial jauh lebih sehat daripada menggunakan ujian ekstrem yang justru mempermalukan kedua pihak.

Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi banyak orang, terutama dalam hal menetapkan batasan dan menjaga kepercayaan dalam hubungan. Kencan buta yang seharusnya menjadi kesempatan untuk saling mengenal bisa berubah menjadi situasi yang tidak nyaman jika tidak dikelola dengan baik.