BTN Percepat Kredit 2025, Fokus pada KPR Subsidi dan Dana Murah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pertumbuhan Kredit BTN di Tengah Penambahan Kuota KPR Subsidi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7–9 persen year on year (yoy) pada tahun 2025. Angka ini lebih tinggi dari target sebelumnya yang berkisar antara 7–8 persen. Peningkatan ini didorong oleh penambahan kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), serta dukungan kebijakan pemerintah di sektor perumahan.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa pertumbuhan kredit pada 2025 diharapkan berada dalam kisaran tersebut. Hal ini sejalan dengan tambahan kuota KPR FLPP menjadi 350 ribu unit pada akhir Juni lalu. Sebelumnya, kuota KPR FLPP hanya sebesar 220 ribu unit.

Nixon menjelaskan bahwa realisasi KPR Subsidi nasional saat ini masih mencapai 121 ribu unit rumah. Sementara itu, BTN telah menyalurkan hampir 100 ribu unit atau sekitar 78 persen dari total nasional. Ia berharap adanya peningkatan kuota KPR FLPP akan memberikan dorongan positif bagi pertumbuhan kredit BTN.

Selain itu, BTN juga berharap aturan baru terkait batas maksimal penghasilan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penerima program FLPP dapat membantu meningkatkan permintaan KPR Subsidi. Dalam aturan tersebut, batas penghasilan MBR dibagi menjadi beberapa zona. Untuk wilayah Jabodetabek, batas penghasilan untuk single income ditetapkan sebesar Rp 12 juta, sedangkan untuk joint income bersama pasangan adalah Rp 14 juta.

Hingga semester I 2025, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 376,11 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 6,8 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 352,06 triliun. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh sektor perumahan dan nonperumahan.

Di sektor perumahan, penyaluran kredit dan pembiayaan naik sebesar 6,2 persen (yoy) menjadi Rp 317,77 triliun. Sementara itu, sektor nonperumahan tumbuh sebesar 10,5 persen (yoy) menjadi Rp 58,34 triliun. Di sektor perumahan, KPR Subsidi meningkat sebesar 6,5 persen (yoy) menjadi Rp 182,17 triliun, sedangkan KPR nonsubsidi tumbuh sebesar 8,8 persen (yoy) menjadi Rp 110,72 triliun.

Pertumbuhan kredit BTN juga berdampak positif pada pendapatan bunga kredit. Hingga semester I 2025, pendapatan bunga kredit naik sebesar 23,5 persen (yoy) menjadi Rp 18,50 triliun. Ini terjadi karena upaya BTN dalam mengatur ulang struktur pendanaan. Akibatnya, bank ini mampu mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,34 triliun, naik sebesar 55,1 persen (yoy). Net interest margin (NIM) juga meningkat sebesar 139 basis poin (bps) menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025.

Dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK), BTN mencatat pertumbuhan sebesar 11,2 persen (yoy) menjadi Rp 406,38 triliun pada semester I 2025, dibandingkan Rp 365,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini sejalan dengan upaya BTN memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah seperti Current Account Saving Account (CASA).

Peningkatan dana murah tidak lepas dari upaya BTN dalam menggencarkan akuisisi pengguna baru dan transaksi aplikasi Bale by BTN. Hingga akhir semester I 2025, jumlah pengguna aplikasi ini mencapai 2,7 juta orang, meningkat sebesar 68,8 persen (yoy) dibandingkan 1,6 juta pengguna pada periode yang sama tahun lalu. Jumlah transaksi di aplikasi ini juga meningkat pesat, mencapai 931,5 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 43,1 triliun selama paruh pertama 2025.