
Pengunduran Diri Rahayu Saraswati dari DPR RI
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025). Dalam pernyataannya, ia menyatakan keputusan tersebut kepada Fraksi Partai Gerindra.
Pengunduran diri ini berawal dari pernyataan yang dianggap kontroversial dalam wawancara eksklusif Antara TV Indonesia dengan judul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif". Rekaman wawancara tersebut berdurasi 42 menit, namun hanya bagian tertentu yang dipotong dan dibagikan secara viral di media sosial. Sara merasa bahwa potongan video tersebut sengaja dipilih untuk memicu amarah masyarakat.
Dalam wawancara tersebut, Sara menyampaikan pandangan tentang pentingnya kemandirian generasi muda dalam mencari peluang kerja. Ia menyarankan agar anak-anak muda tidak terlalu bergantung pada pemerintah, tetapi lebih baik menciptakan peluang sendiri. Ia menekankan pentingnya kreativitas dan inisiatif dalam menjalani bisnis, baik di bidang kuliner, fashion, multimedia, maupun sektor lainnya.
“Menurut saya, anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas, jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur, daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat teman-teman lu,” ujar Sara dalam wawancara tersebut.
Sara juga menyebutkan bahwa banyak sektor yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda, selain sektor padat karya. Ia menyoroti pentingnya pengembangan industri besar seperti pangan dan hilirisasi, yang menjadi fokus utama Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh terus-menerus bergantung pada pemerintah untuk memberikan pekerjaan.
“Jangan hanya bersandar, karena kalau masih bersandar kepada sektor-sektor padat karya dan bersandar kepada pemerintah untuk provide the jobs, kita masih di zaman kolonial berarti, yang di mana kita bersandar kepada si raja, dan si ratu, dan si priayi untuk kasih kita kerjaan. No, kita sudah move on dari situ,” ujarnya.
Atas pernyataannya yang menimbulkan kritik, Sara menyatakan permohonan maaf dan mengajukan pengunduran diri. Ia menegaskan bahwa niatnya bukan untuk menyakiti atau merendahkan masyarakat, terutama kaum muda. Dana yang diperoleh dari daerah pemilihan (dapil) akan digunakan untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan usaha, dan pemberdayaan anak. Selain itu, Sara ingin menyelesaikan tugas terakhirnya sebagai anggota dewan, yaitu menyelesaikan RUU Kepariwisataan.
Ia juga berkomitmen untuk terus berjuang dalam isu-isu penting seperti perang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah berkelanjutan, krisis iklim, energi terbarukan, pemberdayaan anak muda, serta keterwakilan perempuan melalui organisasi yang ia pimpin atau dirintis.
Keputusan Fraksi Partai Gerindra
Setelah pengunduran diri Rahayu Saraswati, Fraksi Partai Gerindra di DPR RI memutuskan untuk menonaktifkan Sara sementara waktu. Sekretaris Fraksi Partai Gerindra di DPR RI, Bambang Haryadi, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan politik yang diambil oleh keponakan Presiden Prabowo ini.
"Sementara menunggu proses, maka Saudari Sara akan dinonaktifkan dari DPR," kata Bambang. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra dalam mengurus administrasi pengunduran diri Sara.
Proses pengunduran diri ini dilakukan untuk memastikan semua prosedur partai berjalan sesuai aturan. Bambang menegaskan bahwa Fraksi Gerindra tetap konsisten menjaga komitmen kelembagaan dan ketentuan perundang-undangan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!