Istri Pelaku Penculikan Kacab Bank BUMN Dapat Uang Rp 8 Juta dan Miliki Banyak Ponsel

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Istri Pelaku Penculikan Kacab Bank BUMN Dapat Uang Rp 8 Juta dan Miliki Banyak Ponsel

Pengakuan Ketua RT tentang Uang Rp 8 Juta yang Diterima Istri Pelaku Penculikan

Sella, ketua RT05/RW09 Johar Baru, Jakarta Pusat, mengungkapkan bahwa istri salah satu pelaku penculikan Kepala Cabang (Kacab) Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta, menerima uang sebesar Rp 8 juta dari suaminya sebelum ditangkap oleh polisi. Informasi ini diperoleh Sella setelah berbincang dengan istri pelaku usai penangkapan.

“Iya, katanya debt collector. Terakhir saja dia dapat uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella pada Minggu (24/8/2025).

Menurut Sella, saat polisi melakukan penggerebekan, mereka langsung bertanya kepada istri pelaku terkait uang tersebut. “'Mana uangnya yang 8 juta?', katanya begitu kata polisi pas gerebek. Dia (istrinya) cerita nih,” tambahnya.

Sementara itu, Rizal, suami Sella, menegaskan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut. “Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya nggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ujar Rizal.

Proses Penangkapan dan Peristiwa di Rumah Pelaku

Sella bercerita bahwa pada hari penangkapan, polisi datang dua kali ke rumah para pelaku, yaitu sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB. Pada kedatangan pertama, Sella tidak mengetahui adanya penangkapan. Polisi langsung menggerebek rumah tersebut dan menangkap tiga pelaku. Sella baru mengetahui peristiwa tersebut dari tetangganya.

Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang dan kali ini meminta Sella untuk mendampingi atau menyaksikan prosesnya. Pada kedatangan polisi yang kedua inilah Sella sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku. “Saya bilang, 'Mbak, kalau polisi yang kedua nggak datang, mungkin mbak nggak lapor sama saya. Dari jam 11.00 WIB sampai 14.00 WIB ini, lama lho waktunya',” tegas Sella.

Istri pelaku menjawab bahwa dirinya sedang panik dan tidak tahu harus berkata apa. “Katanya, 'Iya, saya masih panik bu. Saya nggak tahu harus bilang apa. Handphone-handphone saya diambil semua sama polisi, disita. Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga, gitu,” lanjutnya.

Lokasi dan Aktivitas Pelaku

Para pelaku penculikan diketahui menempati rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat. Sebelum ditempati para penculik, status rumah tersebut bersengketa. Ada sebuah spanduk yang sempat terpasang di rumah tersebut sebelum para penculik menempati bangunan satu lantai tersebut.

Gerak-gerik para pelaku diungkapkan Sella sang Ketua RT dan Rizal suami Sella. Dalam laporan awal, Sella hanya mengetahui ada tiga pria yang akan menempati rumah tersebut. Namun, seiring waktu, jumlahnya bertambah menjadi lima orang.

Penangkapan Empat Pelaku

Sebelumnya empat pelaku berhasil ditangkap oleh polisi. Mereka masing-masing berinisial AT, RS, RAH, dan RW. Keempat orang tersebut adalah yang bertugas menculik Ilham Pradipta.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menjelaskan bahwa AT, RS, RAH diamankan di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat. Sedangkan RW ditangkap terpisah di NTT. “RW hendak melarikan diri,” ujar Ressa.

Awal Pembunuhan dan Penemuan Jenazah

Dia menjelaskan keempat pelaku terlibat dalam penculikan korban. Pembunuhan terhadap Ilham Pradipta berawal saat korban berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Ia diculik sejumlah orang tak dikenal ketika hendak masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku. Kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.

Para pelaku diduga menghabisi nyawa korban. Jenazah korban pada akhirnya ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Saat ditemukan jasad korban dalam posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat. Hasil autopsi Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkap tak ada luka akibat senjata tajam di tubuh korban.