
Edukasi Keuangan untuk Mahasiswa di UGM
Pintar Bareng GoPay, sebuah program edukasi keuangan yang digelar oleh GoPay bersama Findaya dan Multifinance Anak Bangsa, hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Acara ini berlangsung pada Jumat (22/8/2025) dengan tujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap pengelolaan keuangan pribadi serta mendorong penggunaan layanan keuangan secara bijak dan bertanggung jawab.
Program ini tidak hanya memberikan wawasan tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan, tetapi juga memperkenalkan konsep pinjaman daring produktif sebagai alternatif untuk mendukung tujuan finansial jangka panjang. Hal ini menjadi penting mengingat banyaknya mahasiswa yang terjebak dalam pinjaman konsumtif akibat tekanan sosial dan gaya hidup yang tidak seimbang.
Tips Mengelola Keuangan Secara Bijak
Dalam acara tersebut, Dinavia Tri Riandari, Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, memberikan saran kepada para mahasiswa agar lebih hati-hati dalam memilih layanan pinjaman daring. Ia menekankan bahwa layanan pinjaman online yang legal hanya boleh mengakses tiga hal yaitu camera, microphone, dan location. Jika layanan tersebut meminta akses galeri atau kontak, maka itu bisa menjadi tanda-tanda tidak aman.
Selain itu, ia juga menyarankan mahasiswa untuk selalu memastikan dua hal utama sebelum mengambil pinjaman, yaitu Legal dan Logis. Legal berarti memastikan bahwa pemberi pinjaman memiliki izin resmi, sedangkan Logis merujuk pada penawaran yang masuk akal dan tidak terlalu tinggi.
Pemahaman tentang FOMO dan Pinjaman Produktif
Debora Aprianita, Perencana Keuangan Bersertifikat, menyampaikan sesi edukasi yang fokus pada fenomena FOMO (Fear of Missing Out). Fenomena ini sering kali memicu mahasiswa untuk mengambil pinjaman tanpa pertimbangan matang. Tekanan sosial, tawaran diskon, serta gaya hidup konsumtif sering kali membuat mereka tergoda untuk meminjam uang tanpa mempertimbangkan risikonya.
Debora menjelaskan bahwa banyak mahasiswa meminjam dana untuk kebutuhan konsumsi seperti membeli kopi di café tiga kali sehari dengan cara pay later, padahal mereka belum memiliki penghasilan tetap. Untuk mengurangi risiko ini, ia menyarankan agar pinjaman digunakan secara bijak, misalnya sebagai modal usaha, membeli perangkat untuk freelance, atau kebutuhan akademik. Ini adalah contoh pinjaman produktif yang memberikan manfaat nyata.
Pentingnya Menjaga Catatan Kredit
Selain itu, mahasiswa juga harus memahami pentingnya menjaga catatan kredit yang baik di SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan). Keterlambatan pembayaran cicilan atau pinjaman bisa tercatat di SLIK dan berdampak buruk di masa depan, seperti penolakan pengajuan KPR, pinjaman pendidikan, atau akses modal usaha. Bahkan, riwayat kredit juga bisa memengaruhi peluang kerja, karena banyak perusahaan kini memeriksa catatan ini.
Program Pintar Bareng GoPay yang Berkelanjutan
Pintar Bareng GoPay merupakan rangkaian edukasi yang bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia mencapai tujuan finansial dengan lebih baik. Mulai dari perencanaan keuangan, pengelolaan tabungan, hingga mengenal berbagai jenis investasi. Sejak tahun 2019, program ini telah menjangkau jutaan masyarakat Indonesia dan dihadirkan dalam format daring serta luring.
Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun kebiasaan keuangan yang sehat sejak dini. Dengan edukasi yang tepat, mahasiswa dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan dan penggunaan layanan keuangan secara bertanggung jawab.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!