Israel Serang Yaman, 35 Orang Tewas dalam Sehari

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Serangan Udara Israel di Yaman Tewaskan 35 Orang

Serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel di ibu kota Yaman, Sanaa, serta provinsi al-Jawf menewaskan sedikitnya 35 orang. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan upaya tim penyelamat yang masih mencari korban di bawah reruntuhan bangunan. Kementerian Kesehatan Yaman menyebutkan bahwa sebanyak 131 orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Serangan tersebut terjadi setelah Israel menargetkan para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar, Doha. Menurut laporan dari media lokal, serangan Israel menyerang wilayah sipil dan pemukiman, termasuk rumah-rumah di lingkungan al-Tahrir di Sanaa, fasilitas medis di Jalan 60th Street di barat daya kota, serta kompleks pemerintah di al-Hazm, ibu kota provinsi al-Jawf.

Api dan asap yang muncul setelah serangan udara tersebut membuat suasana semakin memprihatinkan. Tim pertahanan sipil berusaha memadamkan api dan membawa korban yang selamat dari reruntuhan. TV Al Masirah, yang dikelola oleh kelompok Houthi, melaporkan bahwa serangan tersebut juga menargetkan fasilitas medis di bagian barat daya Sanaa dan kompleks pemerintah daerah di al-Hazm.

Menurut perusahaan minyak dan gas Yaman, jet Israel menyerang stasiun medis di Jalan al-Sitteen di Sanaa. Sementara itu, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan bahwa kelompok tersebut menggunakan rudal permukaan-ke-udara untuk melawan serangan Israel. Ia mengklaim bahwa beberapa pesawat Israel dipaksa mundur sebelum bisa melepaskan senjata mereka.

“Pertahanan udara kami berhasil meluncurkan sejumlah rudal permukaan-ke-udara saat menghadapi agresi Zionis terhadap negara kami,” ujar kelompok Houthi melalui Telegram. Mereka menambahkan bahwa beberapa formasi tempur terpaksa pergi sebelum melakukan agresi mereka, dan sebagian besar serangan berhasil digagalkan.

Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut dalam sebuah pernyataan resmi. Mereka menyatakan bahwa angkatan udara Israel (IAF) menyerang sasaran militer milik rezim teroris Houthi di wilayah Sanaa dan al-Jawf. Tujuan serangan tersebut antara lain kamp militer yang dihuni oleh agen rezim teroris, markas besar hubungan masyarakat militer Houthi, serta fasilitas penyimpanan bahan bakar.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan ini merupakan respons terhadap serangan drone Houthi di Bandara Ramon Israel beberapa hari sebelumnya. Ia menegaskan bahwa Israel akan terus menyerang siapa pun yang menyerang negaranya. “Kami akan terus menyerang. Siapa pun yang menyerang kami, siapa pun yang menyerang kami – kami akan menjangkau mereka,” ancamnya.

Israel telah sering kali mengebom Yaman, termasuk bandara utamanya, yang mengakibatkan kematian warga sipil dan kerusakan infrastruktur. Bulan lalu, Israel juga membunuh pejabat tinggi Yaman, termasuk Perdana Menteri Ahmed al-Rahawi, dalam serangan udara.

Yahya Saree menuduh bahwa Israel berusaha menekan kelompok Houthi agar tidak lagi mendukung Gaza. Namun, kelompok tersebut berjanji untuk terus melakukan operasi melawan Israel hingga perang genosida di Gaza berakhir. Kelompok ini juga memberlakukan blokade maritim terhadap kapal-kapal terkait Israel yang melewati Laut Merah serta melakukan serangan udara terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Houthi menyatakan bahwa mereka akan berhenti menyerang Israel jika gencatan senjata disepakati di Gaza. Saat ini, Gaza telah hancur akibat pemboman Israel yang terus-menerus selama 23 bulan. Lebih dari 64.000 warga Palestina telah tewas sejak Israel meluncurkan perang pada Oktober 2023.

Selain mengebom Gaza, Israel juga melakukan serangan terhadap Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Mereka juga melakukan tindakan keras terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, sehingga ribuan dari mereka terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Pada hari Selasa, Israel mengebom sebuah bangunan perumahan yang menampung para pemimpin Hamas saat mereka bertemu untuk membahas proposal gencatan senjata terbaru dari Presiden AS Donald Trump. Setidaknya enam orang tewas dalam serangan itu, namun Hamas menyatakan bahwa pimpinan puncaknya selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Pekan lalu, Israel dikecam karena menjatuhkan granat di dekat Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) di Lebanon selatan. Hal ini menunjukkan bahwa konflik yang terjadi tidak hanya melibatkan satu pihak, tetapi juga berdampak pada masyarakat internasional.