
Rupiah Menguat terhadap Dolar AS pada Awal Pekan
Pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (12/9/2025), nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada awal sesi perdagangan, rupiah dibuka di level Rp16.436 per dolar AS. Berdasarkan data dari Bloomberg hingga pukul 09.04 WIB, rupiah bergerak ke posisi Rp16.426 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 35,5 poin atau 0,22 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.461,50 per dolar AS.
Prediksi Penguatan Rupiah yang Berkelanjutan
Seorang pengamat pasar uang, Lukman Leong, menyatakan bahwa rupiah memiliki peluang untuk terus menguat terhadap dolar AS. Menurutnya, meskipun data inflasi AS sedikit lebih tinggi dari perkiraan, dolar AS cenderung melemah. Hal ini memberikan ruang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatannya.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS,” ujarnya. Perkiraan ini didasarkan pada sentimen pasar yang semakin optimis mengenai kebijakan moneter yang akan diambil oleh bank sentral AS.
Data Klaim Pengangguran yang Meningkat
Selain itu, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan AS. Klaim tunjangan pengangguran di AS dilaporkan jauh lebih tinggi dari perkiraan. Situasi ini membuat para pelaku pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera melakukan pemangkasan suku bunga.
“Data pekerjaan AS klaim pengangguran yang jauh lebih tinggi dari perkiraan, meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” ujar Lukman. Pemangkasan suku bunga dapat memperkuat rupiah karena mengurangi tekanan terhadap dolar AS.
Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini
Lukman memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif sepanjang hari ini. Ia memprediksi bahwa rupiah akan berada dalam kisaran antara Rp16.350 hingga Rp16.500 per dolar AS. Namun, pergerakan ini bisa saja terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal seperti perubahan data ekonomi atau kebijakan moneter.
Dalam 52 minggu terakhir atau setahun terakhir, rupiah bergerak dalam rentang harga yang cukup luas, yaitu antara Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS. Pergerakan ini mencerminkan volatilitas yang terjadi di pasar valuta asing.
Kebijakan Baru yang Memengaruhi Investasi
Selain itu, ada aturan baru yang dikeluarkan yang berdampak pada investasi di Indonesia. Aturan tersebut menetapkan bahwa proyek investasi di Indonesia harus memiliki nilai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) minimal sebesar 25 persen. Hal ini bertujuan untuk mendorong penggunaan komoditas lokal dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Aturan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produksi barang dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Namun, pelaku usaha juga diharapkan dapat memenuhi standar tersebut tanpa mengurangi kualitas produk yang ditawarkan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!