
Indeks Wall Street Melonjak ke Rekor Baru
Indeks utama bursa Wall Street di Amerika Serikat mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan Kamis (11/9) waktu setempat. Kenaikan ini mendorong indeks menghujani level tertinggi sepanjang masa, dengan sentimen positif yang dipicu oleh harapan adanya pemangkasan suku bunga The Federal Reserve atau The Fed.
Kenaikan indeks didorong oleh reli saham Tesla dan Micron Technology. Kedua perusahaan tersebut menjadi pendorong utama kenaikan pasar saham, terutama dalam konteks ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan penurunan suku bunga setelah rilis data inflasi dan pasar tenaga kerja.
S&P 500 berhasil meningkatkan nilai sebesar 0,85% menjadi 6.587,47. Sementara itu, Nasdaq naik 0,72% menjadi 22.043,08. Dow Jones Industrial Average juga melonjak hingga 1,36% ke posisi 46.108,00. Dari 11 sektor yang terdapat dalam S&P 500, sepuluh di antaranya ditutup naik. Sektor material menjadi yang teratas dengan kenaikan sebesar 2,14%, disusul oleh sektor kesehatan yang naik 1,73%.
Data Inflasi dan Pasar Tenaga Kerja
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga konsumen pada Agustus mengalami kenaikan lebih tinggi dari perkiraan. Inflasi tahunan mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih terasa di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang melambat.
Atsi Sheth, Chief Credit Officer Moody’s Ratings, menyampaikan pandangan bahwa saat ini pasar sedang menghadapi periode yang tidak biasa dibandingkan beberapa tahun terakhir. Menurutnya, pasar tenaga kerja melambat signifikan sementara inflasi tetap tinggi.
Sheth memperkirakan bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pekan depan, lalu 25 bps lagi pada akhir tahun. Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps sangat tinggi, dengan kemungkinan 7% terjadi pemangkasan lebih dalam hingga 50 bps.
Pergerakan Saham Besar dan Kinerja Sektor
Reli saham besar memberikan dorongan kuat bagi indeks untuk mencapai rekor baru. Harga saham Tesla naik sebesar 6%, yang berkontribusi pada kenaikan S&P 500 dan Nasdaq. Sementara itu, Dow Jones juga menguat karena lonjakan lebih dari 1% saham perbankan besar seperti JPMorgan dan Goldman Sachs.
Micron Technology mengalami kenaikan tajam sebesar 7,5% ke US$ 150,55 setelah Citigroup menaikkan target harga sahamnya dari US$ 150 menjadi US$ 175. Indeks Philadelphia SE Semiconductor juga mengalami kenaikan 0,9% ke rekor baru.
Beberapa saham lainnya juga mengalami kenaikan signifikan. Saham Warner Bros Discovery melonjak 29% setelah laporan media menyebutkan bahwa Paramount-Skydance menyiapkan tawaran mayoritas secara tunai. Centene juga naik 9% setelah mengafirmasi proyeksi laba tahunannya.
Namun, tidak semua saham bergerak positif. Saham Oracle justru anjlok 6,2%, berbalik dari lonjakan 36% pada sesi sebelumnya. Saham Delta Airlines juga melemah 1,55% setelah mempertahankan perkiraan laba tahunan.
Rasio Penguatan dan Volume Perdagangan
Secara keseluruhan, jumlah saham yang menguat jauh melampaui yang melemah dengan rasio 6,8:1. S&P 500 mencatat 42 titik tertinggi baru dan 4 titik terendah, sementara Nasdaq membukukan 143 titik tertinggi baru dan 42 titik terendah.
Volume perdagangan juga melonjak, mencapai 18,2 miliar saham, dibandingkan rata-rata 16,1 miliar saham pada 20 sesi sebelumnya. Kenaikan volume ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap pasar saham di tengah harapan adanya penurunan suku bunga.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!