BFIN Luncurkan 230 Juta Saham Baru untuk Karyawan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penambahan Modal BFI Finance untuk Insentif Karyawan dan Direksi

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan menerbitkan saham baru dengan jumlah maksimal sebanyak 230 juta saham. Angka ini setara dengan 1,53% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. Aksi penambahan modal ini dilakukan dalam bentuk pelaksanaan program MESOP (Mekanisme Eksplorasi Saham untuk Pemegang Saham). Tujuan utama dari program ini adalah memberikan insentif kepada direksi dan karyawan senior perusahaan.

Rencana tersebut akan diajukan ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen pada tanggal 15 September 2025. Dana yang dihasilkan dari pelaksanaan program MESOP akan digunakan sebagai modal kerja untuk ekspansi kegiatan pembiayaan investasi, modal kerja, serta penggunaan multiguna. Dengan adanya penambahan modal ini, perusahaan berharap dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnisnya secara signifikan.

Masa Berlaku Hak Opsi dan Persyaratan Harga Pelaksanaan

Periode pendistribusian hak opsi akan dilaksanakan paling lambat 90 hari setelah mendapatkan persetujuan dari RUPS Independen dan paling cepat 14 hari setelah RUPS. Hak opsi dari program MESOP akan berlaku hingga tanggal 15 September 2030. Jika tidak diambil dalam masa tersebut, maka hak opsi tersebut akan gugur dan tidak bisa digunakan untuk membeli saham baru dalam program ini.

Harga pelaksanaan opsi akan ditetapkan sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata penutupan harga saham BFIN dalam 25 hari berturut-turut di pasar reguler. Jika hasil perhitungan tersebut kurang dari Rp 1.000 per saham, maka sesuai ketentuan BFI Finance, harga pelaksanaan harus ditetapkan minimal sebesar Rp 1.000 per saham.

Dampak Keuangan terhadap Perusahaan

Jika seluruh saham MESOP berhasil diterbitkan sebanyak 230 juta saham dengan nominal saham sebesar Rp 25, maka modal saham BFI Finance akan meningkat menjadi Rp 381,73 miliar. Selain itu, jika penetapan harga pelaksanaan dilakukan, tambahan modal disetor akan meningkat sebesar Rp 224,25 miliar. Angka ini didapatkan dari selisih antara harga pelaksanaan dan harga nominal dikalikan jumlah saham baru yang dikeluarkan. Dari sisi aset, program MESOP ini akan meningkatkan kas perusahaan.

Hingga Kamis (11/9), harga saham BFIN ditutup naik 1,33% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 760 per saham. Hal ini menunjukkan respons positif dari pasar terhadap rencana penambahan modal perusahaan.

Jadwal Pelaksanaan Program MESOP

Program MESOP akan dibuka dalam dua periode pelaksanaan dalam satu tahun tanpa ada batasan setiap periode. Pada tahun depan, periode pelaksanaan dilakukan pada 1 Mei - 11 Juni 2026 di tahap I dan tahap II dilaksanakan pada 15 Oktober - 12 November 2026. Jumlah opsi yang dapat dilaksanakan sebesar 46 juta saham.

Pada tahun berikutnya, yaitu 2027, pelaksanaan akan dilakukan pada bulan dan tanggal yang sama hingga tahun 2030. Pelaksanaan bisa dilakukan pada sisa opsi yang belum dilakukan pada tahap sebelumnya.

Perubahan Struktur Kepemilikan Saham

Saat ini, saham BFIN mayoritas sebesar 51,12% dimiliki oleh Trinugraha Capital & Co SCA. Setelah pelaksanaan PMTHMETD, kepemilikan Trinugraha akan berkurang menjadi sebanyak 50,35%. Sementara itu, pemegang saham komisaris, direksi, dan karyawan akan bertambah menjadi 3,42% dari sebelumnya 2,61%. Kepemilikan saham masyarakat di bawah 5% juga berkurang menjadi 42,3% dari sebelumnya 46,72%.

Pemegang saham dewan komisaris dan direksi paling banyak adalah Francis Lay Sioe Ho yang saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris sebanyak 343,91 juta saham setara dengan 2,29%. Perubahan struktur kepemilikan saham ini akan berdampak pada dinamika tata kelola perusahaan dan kebijakan manajemen di masa depan.