Emas Tetap Dekat Rekor, Pasar Percaya Fed Longgarkan Suku Bunga

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Harga Emas Bertahan di Level Tertinggi Sepanjang Masa

Harga emas terus bertahan di dekat level tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis (11/9/2025). Pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) memberi dorongan bagi ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunga, meski data inflasi menunjukkan kenaikan. Pada pukul 14.20 Waktu setempat, harga emas spot turun tipis 0,2% ke posisi US$3.632,49 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$3.673,95 pada Selasa.

Emas berjangka AS pengiriman Desember ditutup melemah 0,2% di level US$3.673,60. Sebelumnya harga sempat jatuh hingga 0,6% sebelum rilis data ekonomi. Menurut pedagang logam independen Tai Wong, emas “diselamatkan” oleh lonjakan klaim pengangguran mingguan yang naik ke 263.000, level tertinggi dalam tiga tahun. Sementara itu, inflasi inti (IHK) tetap tinggi di 0,3% secara bulanan.

“Prospek emas dalam beberapa bulan ke depan masih konstruktif, sehingga ruang penurunan harga terbatas,” ujarnya. Data lain juga menunjukkan kondisi ekonomi AS melemah. Inflasi konsumen Agustus tercatat naik lebih tinggi dari perkiraan, menjadi kenaikan tahunan terbesar dalam tujuh bulan. Namun klaim pengangguran mingguan melonjak tajam.

Data produsen juga turun tak terduga akibat pelemahan margin perdagangan jasa dan harga barang yang lebih rendah. Ditambah dengan laporan ketenagakerjaan nonpertanian yang lemah pekan lalu, serta revisi yang mengurangi 911.000 pekerjaan dalam 12 bulan hingga Maret, data ini mempertegas lemahnya momentum ekonomi.

Pasar kini sepenuhnya memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Rabu depan. Ada kemungkinan kecil penurunan lebih besar sebesar 50 basis poin, menurut data CME FedWatch. Sebelumnya, The Fed menghentikan pelonggaran sejak Januari untuk mengantisipasi dampak inflasi.

Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 38%. Logam mulia ini kerap diminati dalam kondisi suku bunga rendah, karena dinilai sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Menurut ANZ, pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi tinggi, gejolak geopolitik, serta diversifikasi dari dolar AS akan terus menopang permintaan emas, termasuk dari bank sentral.

Selain emas, harga perak spot naik 1% menjadi US$41,57 per ons, platinum turun 0,3% ke US$1.382,25, sementara paladium naik 1,5% menjadi US$1.191,46.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

Beberapa faktor utama yang memengaruhi harga emas antara lain:

  • Pelemahan Pasar Tenaga Kerja: Klaim pengangguran meningkat, yang mencerminkan perlambatan ekonomi.
  • Inflasi Tinggi: Meskipun inflasi inti tetap tinggi, data ekonomi lain menunjukkan kelemahan.
  • Ekspektasi Penurunan Suku Bunga: Pasar mengharapkan The Fed akan segera menurunkan suku bunga.
  • Ketidakpastian Global: Gejolak politik dan ekonomi global meningkatkan permintaan emas sebagai aset aman.

Perkembangan Harga Logam Lainnya

Sementara emas mengalami sedikit penurunan, harga logam lainnya mengalami fluktuasi. Perak mengalami kenaikan sebesar 1%, sementara platinum mengalami penurunan sebesar 0,3%. Paladium, di sisi lain, mengalami kenaikan sebesar 1,5%.

Prediksi dan Harapan Pasar

Dalam beberapa bulan ke depan, prospek emas tetap positif. Dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan harapan penurunan suku bunga, emas diperkirakan akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik. Bank sentral dan investor global terus mencari alternatif untuk melindungi portofolio mereka dari risiko inflasi dan ketidakpastian.

Kesimpulan

Harga emas tetap kuat di tengah pelemahan ekonomi AS dan harapan penurunan suku bunga. Meskipun ada tekanan dari inflasi, faktor-faktor seperti ketidakpastian global dan permintaan dari bank sentral terus mendukung harga emas. Dengan situasi saat ini, emas tetap menjadi aset yang layak dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang.