
Kesiapan Dapur Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan kesiapan 361 titik dapur makan bergizi gratis (MBG) yang akan beroperasi pada akhir tahun ini. Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung pemenuhan gizi bagi masyarakat, khususnya anak-anak di Kabupaten Bandung. Peninjauan dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan seluruh fasilitas dan proses operasional berjalan dengan baik.
Pada Selasa (9/9), BGN bersama Pemkab Bandung melakukan monitoring dan kunjungan ke salah satu dapur MBG yang berlokasi di SPPG Kecamatan Pameungpeuk, Desa Rancamulya. Kehadiran Kepala BGN didampingi oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna. Selama peninjauan, mereka secara langsung mengecek fasilitas, alur distribusi makanan, hingga kualitas makanan yang diproduksi di dapur.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BGN juga berdialog dengan pengelola dan tim pelaksana untuk memastikan bahwa standar kebersihan serta kecukupan gizi benar-benar diterapkan. Hal ini menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas program MBG agar dapat memberikan manfaat optimal kepada masyarakat.
Kehadiran Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam kegiatan ini dinilai sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran program makan bergizi gratis. Kepala BGN mengapresiasi langkah proaktif Pemkab Bandung dalam menyukseskan program tersebut. Ia bahkan menyebut Bupati Bandung sebagai sosok kepala daerah yang penuh semangat.
"Saya sengaja meluangkan waktu ke Pameungpeuk karena Pak Bupati ini termasuk yang paling aktif. Sehari bisa dua kali menghubungi saya. Semangatnya luar biasa, dan saya sangat mengapresiasi kepala daerah yang demikian berkomitmen," ujar Dadan Hindayana.
Program MBG: Investasi untuk SDM dan Ekonomi Lokal
Dadan menegaskan bahwa program MBG bukan hanya investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia generasi muda, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi rakyat. Setiap SPPG setiap tahun bisa menggerakkan dana hingga Rp 10 miliar, dengan 85 persen di antaranya digunakan untuk membeli bahan baku dari petani lokal.
"Ini bukan sekadar program gizi, tetapi juga program pemberdayaan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Selain berdampak pada gizi anak, program MBG juga membuka lapangan kerja baru. Setiap SPPG rata-rata mempekerjakan 50 orang serta melibatkan puluhan petani dan pemasok. Dengan begitu, program ini tidak hanya membantu anak-anak sehat, tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi warga sekitar.
"Inilah program yang membuat seluruh masyarakat bisa bergerak bersama. Anak-anak sehat, orang tua bisa bekerja tenang, dan ekonomi lokal tumbuh," tambah Dadan.
Dukungan Pemerintah Daerah untuk Keberlanjutan Program
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan bahwa program MBG memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian daerah. Ia berharap program ini dapat terus berkelanjutan karena sangat bermanfaat dalam menyiapkan generasi emas dan pemimpin masa depan.
"Mari sukseskan program Pak Presiden ini. Semoga program ini terus berkelanjutan karena ini sangat bagus untuk menggerakkan perekonomian daerah dan manfaatnya untuk menyiapkan generasi emas dan pemimpin masa depan," pesannya.
Kegiatan monitoring ini ditutup dengan dialog bersama petugas dapur dan warga sekitar yang ikut terlibat dalam operasional. Diharapkan partisipasi masyarakat dapat terus meningkat sehingga dapur MBG tidak hanya berfungsi sebagai penyedia makanan bergizi, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi lokal.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!