Pergerakan Saham GOTO pada Perdagangan Jumat, 12 September 2025
Pada perdagangan sesi Jumat, 12 September 2025, saham GOTO (GOTO.JK) menunjukkan pergerakan dinamis. Harga saham sempat berada di kisaran Rp95 hingga Rp100 per lembar dengan volume transaksi yang mencapai lebih dari 3 miliar saham. Angka ini menunjukkan bahwa minat investor ritel masih tinggi meskipun terjadi peningkatan volatilitas intraday akibat aksi ambil untung.
Perkembangan pasar hari ini juga dipengaruhi oleh tren global saham teknologi dan sentimen domestik dari rilis laporan keuangan semester I-2025. Data menunjukkan bahwa rugi bersih GoTo hanya sebesar Rp580 miliar, yang merupakan penurunan sebesar 78% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kinerja Keuangan dan Laporan Terbaru
Manajemen GoTo menyampaikan bahwa pada kuartal II-2025, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih dua digit. Efisiensi biaya operasional juga membantu EBITDA yang disesuaikan untuk mencatatkan hasil positif secara beruntun. CEO GoTo menegaskan, “In the second quarter, we set new records.” Pernyataan ini memperkuat sinyal bahwa transformasi bisnis GoTo tidak hanya bertahan, tetapi juga fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
Prospek GoTo dalam Lanskap Digital Indonesia
Ekosistem GoTo yang mencakup transportasi, e-commerce, hingga layanan keuangan digital menjadikannya sebagai pemain strategis di Indonesia. Pertumbuhan konsumsi digital, penetrasi dompet digital, serta naiknya belanja online semakin memperluas peluang bagi perusahaan.
Seorang analis pasar modal di X, @ekonompasar, menulis: “Rugi GoTo makin kecil, revenue naik signifikan. Kalau tren ini konsisten, 2026 bisa jadi tahun profit penuh.”
Pernyataan ini mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap kinerja ke depan GoTo, sejalan dengan tren perusahaan teknologi global yang mulai masuk fase profitabilitas.
Tantangan yang Perlu Diwaspadai
Meskipun prospek positif, investor ritel perlu memperhatikan beberapa risiko yang mungkin muncul:
- Persaingan regional: Potensi merger atau akuisisi di Asia Tenggara bisa memengaruhi strategi GoTo.
- Ketergantungan pada subsidi promosi: Meski telah berkurang, insentif pengguna masih membebani margin.
- Volatilitas saham teknologi: Pergerakan harga saham global sering kali menular ke pasar domestik.
Kutipan dari pakar keuangan digital, @finexpertID di X, menyebutkan: “GoTo masih harus jaga cashflow. Investor ritel jangan hanya lihat euforia, tapi pantau arus kas.”
Tips Bagi Investor Ritel
Untuk mengurangi risiko volatilitas, investor ritel dapat menggunakan strategi average buying. Selain itu, penting untuk terus memantau laporan kuartalan agar tidak ketinggalan momentum. Fokus pada tren jangka panjang di sektor digital Indonesia serta diversifikasi portofolio agar tidak terlalu tergantung pada satu saham teknologi.
Investor ritel juga perlu memanfaatkan informasi resmi dari Bursa Efek Indonesia dan presentasi manajemen GoTo sebagai dasar pengambilan keputusan.
Prediksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam jangka pendek, saham GOTO diperkirakan akan bergerak di rentang Rp90 hingga Rp110 hingga akhir kuartal III-2025. Namun, jika konsistensi profitabilitas terjaga, potensi rebound lebih tinggi bisa terjadi di 2026.
Investor senior di X, @investguru, memberikan pandangan: “Saham GOTO di bawah Rp100 menarik buat long term. Ekosistem kuat, margin makin sehat.”
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!