
Kontribusi Besar Pertamina untuk Negara pada Januari hingga Juli 2025
PT Pertamina (Persero) telah memberikan kontribusi besar kepada negara selama periode Januari hingga Juli 2025. Total kontribusi yang diberikan mencapai Rp 225,6 triliun. Jumlah ini terdiri dari berbagai komponen seperti pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan dividen. Dalam hal ini, setoran pajak mencapai Rp 122 triliun, PNBP sebesar Rp 61,5 triliun, serta dividen sebesar Rp 42,1 triliun.
Dividen yang disebutkan merupakan hasil dari Net Profit After Tax (NPAT) tahun buku 2024 yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan bahwa kontribusi perusahaan hingga Juli 2025 telah mencapai angka tersebut. Hal ini menjadikan Pertamina sebagai penyumbang dividen terbesar untuk Danantara serta BUMN dengan kontribusi pajak terbesar.
Selain penerimaan negara, Pendapatan Pertamina hingga Juli 2025 juga mencapai Rp 672 triliun. Sementara itu, produksi migas di periode yang sama sudah melebihi satu juta barel setara minyak per hari. Dengan angka ini, Pertamina menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Komitmen Terhadap Energi Hijau
Pertamina juga menunjukkan komitmen kuat terhadap transisi energi dan pengembangan energi hijau. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF). Produk ini memiliki kapasitas produksi sebesar 9.000 barel per hari, dengan komposisi yang terdiri dari 2-3% minyak jelantah. Penggunaan bahan baku daur ulang ini menjadi bentuk inovasi dalam mengurangi dampak lingkungan.
Selain itu, Pertamina juga menunjukkan tingkat yield kilang yang mencapai 84%. Ini menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi dalam proses produksi. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, melalui berbagai inisiatif dan program yang telah dirancang.
Kinerja Tahun 2024 yang Mengesankan
Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dilaksanakan pada Juni 2024 menunjukkan kinerja yang sangat baik. Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar US$ 75,33 miliar atau setara dengan Rp 1.194 triliun. Selain itu, EBITDA mencapai US$ 10,79 miliar atau setara dengan Rp 171,04 triliun, serta laba bersih sebesar US$ 3,13 miliar atau setara dengan Rp 49,54 triliun.
VP Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa kontribusi Pertamina kepada penerimaan negara meningkat secara signifikan. Angka ini mencapai Rp 401,73 triliun, yang terdiri dari pajak, PNBP, dan dividen. Penyerapan produk dalam negeri (PDN) pada tahun 2024 mencapai nilai Rp 415 triliun. Angka ini memberikan efek multiplier yang signifikan, termasuk penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,1 juta orang dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 702 triliun. Hal ini berkontribusi terhadap pertumbuhan GDP tahun 2024.
Kesimpulan
Dengan kontribusi yang besar kepada negara dan kinerja yang mengesankan, Pertamina membuktikan perannya sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Dari segi pendapatan, produksi, hingga inisiatif lingkungan, perusahaan terus menunjukkan komitmen untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional dan keberlanjutan lingkungan. Melalui berbagai strategi dan program, Pertamina terus berupaya memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan negara.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!