
Langkah Strategis untuk Membangun Kembali Partai Persatuan Pembangunan
Dalam rangka menjaga marwah dan identitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai yang mewakili umat Islam, Prof Dr KH Husnan Bey Fananie, MA secara resmi mengumumkan diri sebagai calon ketua umum PPP untuk periode 2025-2030. Deklarasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat konsolidasi internal, memperkuat basis massa, serta membangun kepercayaan publik terhadap PPP sebagai partai yang berkomitmen pada perjuangan umat, persatuan bangsa, dan penguatan demokrasi.
Dalam pidatonya, Husnan menekankan bahwa PPP harus menjadi partai yang tidak hanya bekerja untuk rakyat, tetapi juga melindungi dan membimbing mereka. Ia menyatakan bahwa PPP tidak boleh malu atas eksistensinya di daerah dan pesantren. Menurutnya, PPP harus dekat dengan ulama, kiai, ustad, dan pesantren, karena itulah inti dari ideologi PPP.
"PPP adalah partai yang memiliki ideologi dan umat yang jelas. Jadi jangan malu, karena PPP memang dekat dengan umat di kampung-kampung dan pesantren," ujarnya. Ia juga menegaskan kesiapan batinnya untuk menjadi calon ketua umum PPP. "Saya wakafkan diri saya untuk partai. Saya maju dalam keadaan partai yang sedang di bawah, yang tidak punya menteri, tidak punya anggota dewan di Senayan. Maka saya ikhlas, saya yakin dan saya wakafkan diri saya untuk partai ini."
Husnan menambahkan bahwa bagi dirinya, mengurus PPP adalah bentuk ibadah yang tak terelakkan. Mantan dubes RI untuk Azerbaijan tersebut menyebutkan bahwa PPP bagaikan masjid, di mana setiap orang yang berada di dalamnya hanya fokus pada peribadatan.
Dukungan dari Tokoh-Tokoh Senior PPP
Deklarasi Husnan dihadiri oleh para tokoh senior PPP, kader, simpatisan, serta perwakilan organisasi masyarakat yang memberikan dukungan moral dan politik. Dukungan ini menunjukkan komitmen PPP untuk bangkit kembali dan menjadi partai yang dihargai di tingkat nasional.
Salah satu tokoh yang hadir adalah Dr H Anwar Sanusi, yang yakin bahwa PPP akan sukses di bawah kepemimpinan Husnan. "Husnan adalah tokoh intelektual yang memiliki kapasitas keagamaan serta kemampuan organisatoris yang cocok dengan ideologi PPP. Ia pernah menjadi anggota DPR dan duta besar," ujarnya.
Selain itu, H Ghazali Abbas Adan juga menyampaikan keyakinannya terhadap kualitas dan kedekatan Husnan dengan umat. "Amar ma'ruf nahyi munkar yang seharusnya menjadi landasan PPP hari ini, ada di sosok Husnan. Kedekatannya dengan para kiai menunjukkan bahwa ia mendengarkan nasihat-nasihat dan kegusaran para alim ulama. Insya Allah dengan Husnan PPP bukanlah partai robot yang hanya mendengarkan kekuasaan dan tidak mendengar hati umat."
Hadirnya Keluarga Pendiri PPP
Di antara para tamu undangan, turut hadir anak dari salah satu pendiri PPP, H Rusli Halil, yaitu H Irene Rusli Halil yang mewakili Perti. Selain itu, cucu dari Pak Anwar Tjokroaminoto, yaitu Pak Imam Tjokroaminoto, juga ikut meramaikan acara. Anwar Tjokroaminoto adalah salah satu pendiri PPP dari Syarikat Islam.
Visi dan Misi PPP di Masa Depan
Pada akhirnya, Husnan Bey, mantan anggota DPR Komisi I 2009–2014, menyampaikan teks deklarasinya. "Saya mencalonkan diri sebagai ketua umum bukan untuk mencari kehormatan pribadi, tetapi untuk mengemban amanah rakyat. Bersama kita akan membangun partai yang kuat, solid, dan terbuka. Partai yang mendengar suara desa, merangkul kota, dan merajut persatuan di tengah keberagaman."
Deklarasi ini menjadi momen penting bagi PPP dalam menyongsong agenda besar politik nasional, termasuk menghadapi pemilu mendatang dengan semangat persatuan, kerja kolektif, dan komitmen perjuangan. Dengan visi dan misi yang jelas, PPP siap kembali menjadi partai yang diakui dan dihargai oleh masyarakat Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!