Di Era Digital, Kemendikdasmen Perkuat Kompetensi Bangsa dengan Kegiatan Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Webinar Nasional Menuju Hari Aksara Internasional 2025

Direktorat Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal (PNFI), yang merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), menggelar Webinar Nasional Seri 1 dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) 2025. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui saluran YouTube resmi Direktorat PNFI, dan menjadi bagian dari serangkaian kegiatan yang akan berlangsung hingga puncak peringatan HAI pada 8 September mendatang.

Tema nasional yang diusung dalam peringatan HAI 2025 adalah “Kesalehan Literasi Digital, Membangun Peradaban”. Tema ini menekankan pentingnya literasi digital sebagai fondasi dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan berkualitas. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menjadi pembicara utama dengan topik “Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK dalam Penguatan Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal bagi Daya Saing Pendidikan Masyarakat”.

Dirjen Tatang menyampaikan bahwa penguatan pendidikan nonformal dan informal menjadi strategi penting dalam meningkatkan daya saing bangsa di tengah tantangan global seperti disrupsi teknologi, perubahan ekonomi, dan dinamika demografi. Ia menjelaskan bahwa tantangan abad ke-21 memerlukan respons yang cepat terhadap berbagai perubahan, termasuk digitalisasi yang telah dilakukan oleh 86% perusahaan global. Di Indonesia, transisi hijau juga menjadi bagian dari upaya menghadapi perubahan iklim, yang membuka peluang baru di sektor energi terbarukan.

Selain itu, Dirjen Tatang memetakan empat tantangan besar yang perlu diantisipasi, yaitu:

  • Pengembangan AI literacy agar masyarakat siap bersaing di pasar kerja global.
  • Integrasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
  • Penanggulangan ancaman digital seperti hoaks dan perundungan daring.
  • Penguatan keadaban digital berbasis nilai-nilai luhur bangsa.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mengentaskan anak tidak sekolah melalui pendidikan keaksaraan dasar, lanjutan, hingga keaksaraan mandiri. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan rata-rata lama sekolah dan Indeks Pembangunan Manusia.

Pada sesi kedua webinar, hadir Pengembang Kurikulum Ahli Madya Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Yusri Saad, serta Akademisi Universitas Pendidikan Indonesia, Elih Sudiapermana. Mereka membahas topik “Pembelajaran Mendalam pada PNFI: Membangun Ruang Belajar yang Menghidupkan”. Mereka menekankan pentingnya pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), menggembirakan (joyful learning), dan membangkitkan kesadaran belajar (mindful learning).

Hari Aksara Internasional, yang diperingati setiap 8 September, pertama kali ditetapkan pada Konferensi Dunia tentang Pemberantasan Buta Huruf UNESCO di Teheran, Iran, pada 1965. Bagi Indonesia, momentum ini bukan hanya seremoni, tetapi juga pengingat akan perjalanan panjang dalam memberantas buta huruf—dari 97% pada awal kemerdekaan hingga saat ini yang jauh lebih rendah.

Di era digital dan perkembangan kecerdasan buatan (AI), literasi tidak lagi sebatas membaca dan menulis, tetapi mencakup kecakapan akademik, keterampilan fungsional, dan karakter tangguh dalam menghadapi tantangan teknologi. Melalui webinar ini, Direktorat PNFI memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi pendidikan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang cakap literasi, berkarakter, dan berdaya saing tinggi. Rangkaian webinar akan terus berlangsung hingga puncak peringatan HAI 2025.