
Kenaikan Harga Saham Emitter Grup Astra dan Prospek Masa Depan
Harga saham berbagai emiten yang tergabung dalam Grup Astra menunjukkan tren kenaikan yang signifikan dalam sebulan terakhir. Beberapa perusahaan seperti PT Astra International Tbk. (ASII), PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), dan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan kenaikan harga saham yang mengesankan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ASII telah meningkat sebesar 13,86% dalam sebulan perdagangan terakhir hingga ditutup di level Rp5.750 per lembar pada perdagangan Senin (25/8/2025). Dalam periode tahun berjalan (year to date/YtD), harga saham ASII menguat sebesar 17,35%. Sementara itu, saham AUTO naik 15,35% dalam sebulan ke level Rp2.480 per lembar dan menguat 7,83% YtD.
Selain itu, saham PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) juga mengalami kenaikan yang cukup besar, yaitu sebesar 38,46% dalam sebulan terakhir, dengan harga saat ini berada di level Rp1.260 per lembar. Saham AALI pun menguat 14,56% dalam sebulan ke level Rp7.475 dan naik 20,56% YtD. Sementara itu, saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) naik 4,13% dalam sebulan ke level Rp25.225 per lembar, meskipun masih berada di zona merah dengan penurunan 5,79% YtD.
Analisis dari Ahli Pasar
Senior Market Chartist dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa harga saham emiten Grup Astra seperti ASII dan AUTO mengalami tren kenaikan yang cukup kuat hingga masuk ke zona overbought. Meski demikian, ia menilai bahwa saham-saham tersebut masih prospektif karena valuasi yang tergolong murah atau undervalue. Dilihat dari rasio price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV), beberapa saham Grup Astra memiliki PER di bawah 10 kali dan PBV di bawah satu kali, yang biasanya menjadi indikator saham terdiskon.
Contohnya, saham AUTO saat ini memiliki PBV sebesar 0,81 kali dan PER sebesar 6,05 kali. Sementara itu, saham UNTR memiliki PBV 0,98 kali dan PER 5,27 kali. Nafan menilai bahwa kenaikan harga saham ini sudah terpriced-in dan didorong oleh upaya mendongkrak total shareholder return (TSR). Prospek emiten Grup Astra dinilai positif.
Strategi dan Rekomendasi Analis
Grup Astra sedang melakukan strategic review yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap imbal hasil bagi pemegang saham. JP Morgan dalam risetnya menyatakan bahwa pengumuman strategic review ini memiliki potensi untuk meningkatkan TSR. Selain itu, mereka memproyeksikan rasio pembayaran dividen ASII akan meningkat menjadi 65% pada 2026 dibandingkan 50% pada periode sebelumnya.
Sementara itu, Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren menjelaskan bahwa dalam strategic review-nya, Astra berencana untuk mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham. Dalam strategi akuisisi, ASII akan lebih memperhatikan keseimbangan antara kinerja bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Sejumlah sektor seperti infrastruktur, kesehatan, digital infrastructure, logistics and warehouse tetap menjadi fokus utama.
Rekomendasi dari Berbagai Sekuritas
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 24 sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk ASII, sementara sembilan sekuritas memberikan rekomendasi hold. Target harga saham ASII dalam 12 bulan ke depan berada di level Rp5.585 per saham. Beberapa analis seperti Ariyanto Jahja dari Macquarie merekomendasikan outperform dengan target harga Rp5.200, sedangkan Alditya Galih dari Yuanta Investment dan OCBC Sekuritas merekomendasikan beli dengan target masing-masing Rp5.500 dan Rp5.800.
Untuk saham AUTO, sebanyak 11 sekuritas memberikan rekomendasi beli, dengan target harga sebesar Rp2.662 per saham. Sementara itu, untuk saham UNTR, sebanyak 19 sekuritas merekomendasikan beli dan 11 sekuritas merekomendasikan hold, dengan target harga sebesar Rp26.993 per saham. Untuk AALI, lima sekuritas merekomendasikan beli, sementara tujuh sekuritas merekomendasikan hold, dengan target harga sebesar Rp7.212 per saham.
Catatan Penting
Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak investor membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Setiap keputusan investasi memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda-beda.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!