CEO OpenAI: Ekspektasi Investor Terlalu Tinggi, Kenaikan Harga Akan Berakhir

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kekhawatiran Sam Altman Mengenai Gelembung AI

CEO OpenAI, Sam Altman, menyampaikan kekhawatiran bahwa pasar kecerdasan buatan (AI) saat ini sedang berada dalam situasi yang mirip dengan gelembung. Ia menilai bahwa tren investasi yang terlalu antusias dan euforia di kalangan investor dapat menciptakan risiko yang serius. Menurut Altman, meskipun perkembangan AI sangat pesat dan membawa inovasi baru, ekspektasi yang berlebihan dari para investor bisa memicu keruntuhan di masa depan.

Altman mengakui bahwa AI kini berkembang dengan cepat dan menjadi salah satu teknologi paling inovatif. Namun, ia khawatir bahwa tingginya antusiasme dari investor membuat valuasi saham perusahaan teknologi meningkat secara drastis, bahkan melebihi logika bisnis yang sebenarnya. Jika ekspektasi tersebut tidak tercapai, maka valuasi saham perusahaan yang fokus pada pengembangan AI bisa jatuh bebas.

“Gelembung bisa terjadi ketika orang-orang pintar terlalu bersemangat tentang inti kebenaran,” ujar Altman. Ia juga menambahkan bahwa saat ini, AI memang menjadi hal penting yang akan populer dalam waktu lama. Namun, ia menegaskan bahwa kondisi saat ini memiliki potensi untuk berubah jika tidak dikelola dengan hati-hati.

Analogi dengan Gelembung Dot-Com

Altman membandingkan situasi saat ini dengan gelombang euforia yang terjadi selama masa dot-com pada akhir 1990-an. Pada masa itu, saham perusahaan internet melonjak karena antusiasme terhadap teknologi web. Namun, banyak startup tidak memiliki model bisnis yang jelas, sementara valuasi saham terlalu tinggi. Akibatnya, pada tahun 2000 hingga 2002, NASDAQ kehilangan sekitar 80 persen nilai sahamnya. Banyak perusahaan bangkrut dan investor rugi besar, meski inti kebenaran dari internet tetap bertahan dan menjadi fondasi ekonomi digital saat ini.

Banyak ahli dan analis lain juga menyampaikan pandangan serupa. Joe Tsai, pendiri Alibaba, Ray Dalio dari Bridgewater Associates, serta Torsten Slok, kepala ekonom Apollo Global Management, semua memberikan peringatan serupa tentang potensi gelembung di pasar AI. Slok bahkan menyatakan bahwa gelembung AI saat ini lebih besar dibandingkan gelembung dot-com. Ia menilai bahwa valuasi 10 perusahaan teratas di S&P 500 saat ini terlalu tinggi dibandingkan pada tahun 1990-an.

Pandangan Ahli dan Investor

Ray Wang, direktur penelitian di Futurum Group, menyatakan bahwa komentar Altman memiliki dasar yang valid. Namun, ia menekankan bahwa risiko bergantung pada masing-masing perusahaan. Dari perspektif investasi yang lebih luas, Wang tidak melihat situasi saat ini sebagai gelembung. Ia menilai bahwa fundamental di seluruh rantai pasokan AI masih kuat, dan tren jangka panjang AI mendukung investasi yang berkelanjutan.

Perkembangan AI di Tengah Kekhawatiran

Kekhawatiran akan gelembung AI mencapai puncaknya di awal tahun ini. Salah satu contohnya adalah DeepSeek, startup asal Tiongkok yang merilis model penalaran dengan biaya produksi yang jauh lebih murah dibandingkan perusahaan teknologi AS. DeepSeek mengklaim bahwa satu versi model bahasa besar mereka dilatih dengan biaya kurang dari 6 juta dolar AS, jauh lebih rendah dibandingkan biaya miliaran dolar yang dialokasikan oleh perusahaan seperti OpenAI.

Pada awal Agustus 2025, Altman optimistis bahwa OpenAI berada di jalur yang benar dan akan menghasilkan lebih dari 20 miliar dolar AS dalam setahun ini. Meskipun demikian, perusahaan tersebut masih belum menghasilkan keuntungan. Peluncuran model GPT-5 terbaru OpenAI juga mendapat perhatian, namun beberapa kritikus menganggap model ini kurang intuitif. Setelah peluncuran tersebut, Altman juga mengisyaratkan kehati-hatian yang lebih tinggi terhadap prediksi optimis industri AI.