Sosok dan Perilaku Otak Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Kuasa Hukum Ungkap Peran 4 Tersangka

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Sosok dan Perilaku Otak Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Kuasa Hukum Ungkap Peran 4 Tersangka

Peran F dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Dalam kasus pembunuhan yang menimpa Muhammad Ilham Pradipda alias MIP, sosok yang disebut sebagai otak pelaku, yaitu F, mulai terungkap. Hal ini diungkapkan oleh Adrianus Agal, kuasa hukum dari empat tersangka yang menjadi eksekutor dalam penculikan korban. Korban merupakan Kepala Cabang Pembantu (Kacab) Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas di Kantor Cabang Bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Adrianus menyampaikan bahwa F tidak hanya terlibat dalam pengintaian sebelum kejadian, tetapi juga memberikan perintah kepada para pelaku untuk membawa korban ke lokasi tertentu di Jakarta Timur. Menurutnya, F memerintahkan AT, RS, RAH, dan EW alias Eras untuk menjemput korban di area parkir supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada hari Rabu (20/8/2025). Setelah penjemputan tersebut, korban dibawa ke lokasi yang ditentukan F.

Setelah tiba di lokasi, Eras dan kawan-kawan pulang. Namun, beberapa jam kemudian mereka kembali ke lokasi tersebut untuk mengantar korban pulang. Sayangnya, saat mereka tiba, korban sudah meninggal dunia. F kemudian memerintahkan mereka untuk membuang jasad korban. Adrianus menjelaskan bahwa para pelaku berada dalam tekanan saat menjalankan perintah tersebut. Salah satu dari mereka bahkan menyampaikan informasi kepada keluarganya bahwa mereka hanya diperintahkan untuk membuang jenazah, tanpa mengetahui detail kejadian sebenarnya.

Iming-Iming Uang Rp50 Juta

Adrianus juga menyebutkan bahwa keempat tersangka bersedia menuruti perintah F karena iming-iming uang sebesar Rp50 juta. Meskipun demikian, hingga diamankan oleh pihak kepolisian, mereka belum menerima pembayaran penuh. Mereka hanya mendapatkan uang muka atau DP. Adrianus mengatakan bahwa penyidik telah menyita sebagian dari uang DP tersebut.

Tiga Klaster Pelaku

Dalam kasus ini, pelaku terbagi menjadi tiga klaster. Pertama adalah klaster pengintai, kedua adalah klaster penjemputan paksa (penculik), dan ketiga adalah eksekutor. Adrianus menjelaskan bahwa keempat tersangka yang menjadi kliennya tidak terlibat dalam aksi pengintaian maupun pembunuhan. Mereka hanya melakukan penculikan setelah menerima informasi terkait keberadaan korban.

Menurut Adrianus, keempat pelaku tersebut tidak mengetahui bagaimana korban dieksekusi. Ia menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari penyidik.

Penangkapan Pelaku

Empat tersangka, yaitu AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, ditangkap pada Kamis (21/8/2025), tepat pada hari jasad korban ditemukan. AT, RS, dan RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Pusat, sedangkan Eras ditangkap di Bandara Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika baru saja tiba. Dalam penangkapan tersebut, Eras sempat mencoba melarikan diri.

Pada Jumat (22/8/2025) dan Sabtu (23/8/2025), polisi kembali menangkap empat pelaku lainnya. C, DH, dan YJ ditangkap di Solo, Jawa Tengah, sedangkan AA ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Kronologi Kejadian

Sebelum ditemukan tewas di Bekasi pada Kamis pagi, Muhammad Ilham Pradipta diculik ketika berada di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada sore hari Rabu (20/8/2025). Dalam rekaman CCTV, tampak Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berada di area parkir. Saat berjalan menuju mobil hitam, ia disergap dua orang tak dikenal yang keluar dari mobil putih di sebelahnya.

Sempat memberikan perlawanan, Ilham terekam kamera dibawa masuk ke dalam mobil putih. Dugaan penculikan itu telah dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi. Ia menyatakan bahwa CCTV merekam saat penculikan di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Grosir Lotte Mart (Pasar Rebo).

Sebelum ditemukan tewas, pihak keluarga telah melaporkan dugaan penculikan yang dialami Ilham. Informasi tentang penculikan tersebut diketahui oleh keluarga sejak Rabu. Insiden dugaan penculikan juga disaksikan warga sekitar yang kemudian turut melapor ke pihak kepolisian. Laporan tersebut diterima oleh Polres Metro Jakarta Timur pada dini hari Kamis.

Meski demikian, kasus dugaan penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Ilham telah ditangani oleh Polda Metro Jaya. Jasad korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata ditutup lakban, di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada pagi hari Kamis.