Cuaca Ekstrem Mengancam Wilayah Sumatera Utara
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan kepada masyarakat di Sumatera Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Peringatan ini dikeluarkan setelah adanya prediksi hujan dengan intensitas sedang yang berpotensi mengguyur berbagai wilayah, disertai angin kencang dan petir.
Menurut Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Fauziah Fitri Damanik, fenomena cuaca seperti ini dapat terjadi di sejumlah kawasan, termasuk lereng timur, pantai timur, lereng barat, pantai barat, serta daerah pegunungan di Sumatera Utara. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena kondisi tersebut berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, atau kerusakan akibat angin kencang.
Pada hari Selasa (26/8), prakiraan cuaca menunjukkan bahwa pagi hari akan didominasi oleh langit berawan dengan kemungkinan hujan ringan di beberapa kabupaten seperti Langkat, Mandailing Natal, Nias Selatan, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah. Siang hingga sore hari, hujan ringan diprediksi akan merata di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota di Sumatera Utara.
Sementara itu, malam hari akan diguyur hujan ringan hingga sedang di Asahan dan Simalungun. Pada dini hari, cuaca cenderung berawan dengan potensi hujan sedang di Serdang Bedagai dan sekitarnya. Suhu udara berkisar antara 14 hingga 37 derajat Celsius, dengan kelembaban mencapai 73–99 persen. Angin dominan bertiup dari arah selatan hingga barat daya dengan kecepatan 4–10 km per jam.
Selain itu, Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Dasmian Sulviani, memberikan informasi tambahan tentang adanya peringatan gelombang tinggi di sejumlah perairan Sumatera Utara pada periode 26–29 Agustus 2025. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah, seperti Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan Barat dan Timur Nias, Kepulauan Batu, serta perairan barat Kepulauan Batu.
Polanya adalah angin yang bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 4–20 knot. Angin ini berpotensi membentuk awan hujan di wilayah perairan. BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, nelayan, serta pelaku aktivitas maritim agar selalu memantau informasi terbaru mengenai cuaca. Hal ini penting karena kondisi atmosfer masih dinamis dan bisa berubah secara cepat.
Imbauan untuk Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dataran rendah atau daerah pesisir, sebaiknya mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan banjir atau longsor. Juga bagi para nelayan, harus lebih waspada terhadap kondisi laut yang bisa berubah tiba-tiba.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Memperhatikan peringatan resmi dari BMKG melalui media yang terpercaya.
- Menyimpan alat komunikasi yang bisa digunakan saat cuaca buruk.
- Menghindari area yang rentan terhadap banjir atau longsoran tanah.
- Menjaga keselamatan diri dan keluarga dengan menjauhi daerah rawan bencana.
Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap menghadapi situasi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di Sumatera Utara.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!