Wall Street Berfluktuasi, Data Inflasi Perkuat Sinyal Penurunan Suku Bunga Fed

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Bursa Saham AS Ditutup Bervariasi dengan Kenaikan Saham Oracle

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (10/9). Pergerakan pasar dipengaruhi oleh kenaikan tajam saham Oracle dan data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga dalam pertemuan kebijakan pekan depan.

Indeks S&P 500 menguat 0,30 persen, menutup sesi perdagangan di level 6.532,04 poin. Ini menjadi rekor penutupan untuk dua hari berturut-turut. Sementara itu, Nasdaq hanya naik tipis 0,03 persen ke 21.886,06 poin, mencatat rekor penutupan tertinggi selama tiga hari beruntun. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average melemah 0,48 persen ke posisi 45.490,92 poin.

Saham Oracle mengalami lonjakan besar sebesar 36 persen, yang merupakan kenaikan harian terbesar sejak 1992. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan layanan cloud dari perusahaan kecerdasan buatan (AI). Kapitalisasi pasar Oracle kini mencapai USD 922 miliar, melampaui nilai pasar Eli Lilly, JPMorgan Chase, dan Walmart, serta mendekati Tesla yang bernilai USD 1,12 triliun.

Selain Oracle, saham-saham terkait AI juga mengalami kenaikan. Nvidia naik 3,8 persen, Broadcom melonjak 10 persen, dan Advanced Micro Devices meningkat 2,4 persen. Indeks chip PHLX juga menguat 2,3 persen ke rekor tertinggi. Saham-saham pemasok listrik pusat data seperti Constellation Energy, Vistra, dan GE Vernova masing-masing naik lebih dari 6 persen.

Sebaliknya, saham Apple turun 3,2 persen, memperpanjang penurunan selama empat hari berturut-turut. Penurunan ini disebabkan oleh persepsi bahwa Apple tertinggal dalam persaingan AI.

Data harga produsen (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan memberi dorongan pada pasar, karena memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini. Data pasar tenaga kerja terbaru juga menunjukkan bahwa pasar kerja AS sedang melambat.

Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, pelaku pasar sepenuhnya memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sedikitnya 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan pekan depan, dengan peluang 10 persen untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin.

“Fundamental pasar saham domestik masih sangat kuat. Namun, kita juga harus mengakui valuasi saat ini sudah cukup tinggi sehingga menjadi faktor alami yang menahan laju kenaikan,” kata Bill Northey, Senior Investment Director di U.S. Bank Wealth Management.

Dari 11 sektor utama di S&P 500, enam di antaranya melemah, dipimpin sektor konsumsi non-pokok yang turun 1,58 persen, disusul konsumsi pokok yang terkoreksi 1,06 persen. Fokus investor kini tertuju pada data harga konsumen (CPI) yang akan dirilis Kamis (11/9), untuk melihat arah inflasi AS ke depan.

“Menggabungkan data PPI yang lebih lunak, penekanan Fed yang makin besar pada sisi pasar tenaga kerja, serta tren revisi turun dalam data ketenagakerjaan bulanan, semuanya mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga,” ujar Jordan Rizzuto, CIO GammaRoad Capital Partners.

Dalam perkembangan politik, seorang hakim federal memutuskan untuk sementara menghalangi Presiden AS Donald Trump mencopot Gubernur The Fed Lisa Cook.

Barclays dan Deutsche Bank menaikkan target akhir tahun untuk S&P 500, dengan alasan prospek laba korporasi yang lebih kuat, pertumbuhan ekonomi AS yang tangguh, dan optimisme seputar kecerdasan buatan.

Di sisi lain, saham Synopsys anjlok 36 persen, mencatat penurunan harian terbesar sepanjang sejarah setelah perusahaan perangkat lunak desain chip itu gagal memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan. Rivalnya, Cadence Design Systems, juga jatuh 6,4 persen.

Volume transaksi di bursa AS terbilang padat, dengan 17,2 miliar saham berpindah tangan, lebih tinggi dibanding rata-rata 16 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.