Dua Doa Iftitah Populer dalam Shalat di Indonesia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dua Doa Iftitah Populer dalam Shalat di Indonesia

Doa Iftitah dalam Shalat: Hukum dan Bacaan yang Umum Diamalkan

Doa iftitah merupakan salah satu bagian dari shalat yang sering dibaca oleh umat Muslim. Meskipun tidak wajib, doa ini memiliki makna penting dan biasanya dibaca sebelum memulai shalat. Berikut penjelasan mengenai hukum serta bacaan doa iftitah yang umum dilakukan.

Apa Itu Doa Iftitah?

Doa iftitah adalah doa yang dibaca setelah membaca takbiratul ihram. Tujuan dari doa ini adalah untuk menyampaikan pujian kepada Allah SWT dan memohon perlindungan serta keselamatan. Doa ini bisa dibaca di mana saja asalkan seseorang akan melakukan shalat. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai apakah doa iftitah wajib atau sunnah.

Menurut jumhur ulama (kebanyakan ulama), membaca doa iftitah hukumnya sunnah, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah. Hal ini berlaku untuk semua jenis shalat, termasuk salat jenazah, salat Idul Fitri, dan salat Idul Adha. Meski demikian, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa membaca doa iftitah tidak diperlukan dalam beberapa situasi tertentu.

Bacaan Doa Iftitah yang Umum

Berikut beberapa bacaan doa iftitah yang sering diamalkan oleh umat Islam di Indonesia:

  1. Doa Iftitah Allahu Akbar Kabiro
    Bacaan:
    Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw waashila
    inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin
    inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin. La syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.

Artinya:
“Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.”
“Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.”
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.”

  1. Doa Iftitah Allahumma Baid Baini
    Bacaan:
    Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.

Artinya:
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin.”

  1. Doa Iftitah Subhaanakallahumma
    Bacaan:
    Subhaanakallahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka walaa ilaha ghoiruk.

Artinya:
“Ya Allah yang Maha Suci, aku memuji-Mu, dan Maha Suci Nama-Mu yang penuh berkah. Kekayaan dan keagungan-Mu begitu tinggi, tak ada yang layak untuk diibadahi dengan benar kecuali Engkau.”

Hukum Membaca Doa Iftitah

Pendapat mengenai hukum membaca doa iftitah berbeda-beda menurut mazhab. Menurut mazhab Maliki, membaca doa iftitah hukumnya makruh. Namun, sebagian besar ulama menganggap doa iftitah sebagai sunnah.

Dalam riwayat Anas bin Malik, dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, dan Umar RA mulai shalat dengan membaca Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Ini menunjukkan bahwa membaca doa iftitah tidak selalu diperlukan, tergantung pada pandangan mazhab dan tradisi setempat.

Meskipun demikian, banyak umat Islam tetap mempraktikkan doa iftitah karena memiliki makna spiritual yang mendalam dan dapat menjadi bentuk pengagungan terhadap Allah SWT.