
Wanita Asal Sukabumi Mengalami Depresi Berat Setelah Diberhentikan dari Pabrik
Sebuah video yang menampilkan seorang wanita asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, menangis histeris telah menjadi viral di media sosial. Video ini memperlihatkan betapa beratnya pengalaman yang dialami korban, yang diduga mengalami depresi berat setelah menjadi korban pungutan liar (pungli) dalam proses rekrutmen kerja.
Menurut informasi yang diperoleh, korban dan suaminya harus rela menjual sepeda motor satu-satunya untuk membayar biaya sebesar Rp9 juta kepada seorang calo agar bisa bekerja di sebuah pabrik. Namun, nasib buruk terjadi ketika hanya bekerja selama tiga minggu, korban malah diberhentikan secara mendadak.
Video berdurasi 47 detik tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama Nana Arizqi pada Selasa (9/9/2025). Dalam video itu, korban menyampaikan perasaannya dengan air mata yang deras mengalir. Ia mengatakan bahwa sejak pulang dari pekerjaan, ia tidak bisa lagi diajak berbicara atau berkomunikasi.
Unggahan tersebut langsung memicu respons yang luar biasa dari warganet. Banyak orang memberikan dukungan dan permintaan keadilan atas nasib yang menimpa keluarga korban. Dalam unggahannya, pemilik akun yang merupakan suami korban, Rizaldi Arizqi (28), menulis permohonan keadilan atas apa yang terjadi.
“Viral pekerja pabrik Sukabumi sudah bayar Rp9 juta, bela-belain jual motor satu-satunya, kerja hanya tiga minggu sudah dikeluarkan. Istri saya jadi depresi berat, saya minta keadilan,” tulis Rizal dalam unggahannya.
Proses Rekrutmen yang Tidak Jelas
Rizal menjelaskan bahwa istrinya mendapatkan informasi lowongan kerja melalui media sosial dan terhubung dengan seorang calo. Calo tersebut menjanjikan bisa membantu proses masuk kerja dengan meminta sejumlah uang. Untuk memenuhi keinginan istri, Rizal menjual sepeda motornya seharga Rp8,8 juta dan menambahkan uang pinjaman hingga mencapai total Rp9 juta.
“Ya itu sepeda motor satu-satunya. Dijualnya Rp8.800.000. Yang buat bayar istri kerja ke sana Rp7 juta. Sisanya buat keperluan sehari-hari atau buat keperluan yang lain,” lanjutnya.
Ia memberikan Rp7 juta kepada calo tersebut untuk melancarkan proses rekrutmen. Tak lama setelah membayar, sang istri mendapatkan panggilan interview dan akhirnya diterima bekerja di pabrik tekstil di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Nasib Pilu yang Menimpa Pasangan Ini
Namun, nasib buruk menimpa pasangan ini. Baru bekerja selama tiga minggu, istri Rizal diberhentikan secara mendadak. Menurut Rizal, sang istri kini sulit diajak berkomunikasi dan terus menangis sejak pulang dari pabrik. Ia menduga istrinya mengalami depresi akibat kejadian ini.
“Sampai sekarang tidak bisa ditanya semenjak pulang kerja,” ujar Rizal dalam video tersebut.
Meski pihak perusahaan tidak langsung memberhentikan, Rizal merasa lingkungan kerja yang tidak nyaman membuat istrinya tidak bisa melanjutkan pekerjaan. “Distop belum, cuma disuruh memperbaiki diri. Cuma kalau di lingkungannya sudah nggak nyaman. Sudah ada orang yang sirik. Jadi nggak bakalan benar kalau dilanjutin,” ucap Rizal.
Harapan Akan Keadilan
Kini, Rizal hanya bisa berharap adanya keadilan atas kasus yang menimpa keluarganya. Ia berharap pihak terkait dapat menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan memberikan perlindungan bagi para pekerja yang menjadi korban pungli. Dengan adanya keadilan, diharapkan tidak ada lagi keluarga lain yang mengalami nasib serupa.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!