Bulog Belum Dapat Tugas Serap 1 Juta Ton Gabah Tambahan 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penugasan Bulog untuk Menyerap Gabah Setara Beras

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengonfirmasi bahwa Perum Bulog belum menerima penugasan tambahan untuk menyerap 1 juta ton gabah setara beras pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini, Bulog hanya akan menjalankan tugas awal yang diberikan oleh pemerintah, yaitu menyerap sebanyak 3 juta ton gabah setara beras.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada instruksi resmi dari pemerintah untuk menambah jumlah penyerapan tersebut. “Perintah untuk menambah 1 juta ton lagi belum ada, sehingga yang harus dikerjakan Bulog adalah perintah penyerapan 3 juta ton,” ujar Ketut dalam sebuah diskusi publik bersama Ombudsman RI di Jakarta, Selasa (26/8).

Tahun ini, Bulog mendapatkan tugas untuk menyerap 3 juta ton gabah setara beras berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Meski demikian, hingga akhir tahun ini, Bulog masih memiliki kewajiban untuk menyerap sebanyak 200 ribu ton gabah setara beras.

“Tugas yang diberikan kepada Bulog ini kan 3 juta, penugasannya sekarang baru 2,8 juta sekarang Pak,” ujarnya. Dari total 3 juta ton, sekitar 2,8 juta ton sudah dipenuhi, sementara sisanya masih dalam proses penyerapan.

Usulan dari Pelaku Usaha Penggilingan

Ketut juga menyampaikan bahwa pelaku usaha penggilingan telah memberikan usulan agar Bulog tidak terus melakukan penyerapan gabah petani. Alasan utamanya adalah karena cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai 3,9 juta ton. Tujuan dari usulan ini adalah agar penggilingan padi swasta dapat menyerap gabah petani tanpa adanya persaingan dengan Bulog.

“Memang kemarin ada usulan agar teman-teman Bulog tidak menyerap. Namun, kalau hanya menyerap 200 ribu ton, mungkin tidak akan berpengaruh dengan kondisi surplus yang ada. 200 ribu ton lagi, agar tidak mengganggu penyebaran produksi yang ada sekarang,” jelasnya.

Penjelasan Menteri Koordinator Bidang Pangan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) pernah menyatakan bahwa Bulog diberikan tugas tambahan untuk menyerap 1 juta ton gabah setara beras pada tahun ini. Alasan pemberian tugas tambahan ini adalah karena produksi gabah yang terus berlangsung sepanjang tahun.

“Cadangan beras yang tadinya Inpres 3 juta (ton) perlu kita naikkan menjadi 4 juta (ton), agar harga tidak turun lagi harga gabahnya,” kata Zulhas dalam pernyataannya di Kantor Kemenko Bidang Pangan Jakarta, Kamis (17/7).

Dengan demikian, meskipun ada rencana untuk meningkatkan cadangan beras, saat ini Bulog masih fokus pada tugas penyerapan 3 juta ton yang telah ditetapkan. Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga gabah dan memastikan distribusi beras yang merata di seluruh wilayah Indonesia.