
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI: Pengakuan Pelaku dan Penangkapan 4 Orang Terduga
Kasus pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang (Kacab) BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, yang ditemukan tewas di semak-semak kawasan Serang Baru, Bekasi, pada Kamis 21 Agustus 2025 pagi, masih terus dalam penyelidikan. Meski belum ada titik terang yang jelas, kini muncul pengakuan dari para pelaku yang terlibat dalam kasus ini.
Dalam pengakuan mereka, tiga peran utama telah diungkapkan oleh kuasa hukum para tersangka, Adrianus Agal, di Polda Metro Jaya. Ketiga peran tersebut adalah pengintai, penculik, dan eksekutor. Menurut Adrianus, setiap pelaku memiliki tugas spesifik dalam aksinya.
“Ada tiga klaster dalam kasus ini. Klaster pertama adalah pengintai, kemudian klaster penjemputan paksa, dan terakhir eksekutor,” ujarnya.
Para pelaku yang diketahui sebagai debt collector mengaku hanya bertugas untuk menculik korban. Mereka menangkap Muhammad Ilham Pradipta di salah satu perbelanjaan di Pasar Rebo. Setelah itu, korban dibawa ke F, seorang eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.
Adrianus menjelaskan bahwa kliennya tidak mengetahui bahwa aksi mereka akan berujung pada kematian korban. “Jika mereka tahu bahwa pekerjaan ini akan menyebabkan kematian, saya yakin mereka pasti menolak,” katanya.
Tawaran Uang Puluhan Juta Rupiah
Pelaku awalnya tertarik dengan tawaran uang yang besar. Mereka dijanjikan puluhan juta rupiah untuk mengantarkan korban ke eksekutor. Menurut Adrianus, tawaran ini menjadi alasan utama para pelaku mengambil pekerjaan tersebut.
“Mereka menerima pekerjaan ini karena diiming-imingi sesuatu. Dari informasi yang kami dapat, mereka dijanjikan jumlah puluhan juta rupiah,” ujarnya.
Selain itu, kondisi ekonomi para pelaku juga menjadi faktor. Mereka mengalami tekanan finansial sehingga memilih mengambil risiko. Adrianus menyebutkan bahwa mereka hanya diberi DP sebesar Rp 50 juta.
Ketakutan Saat Membuang Jenazah
Setelah proses penculikan, para pelaku merasa ketakutan saat diminta membuang jenazah korban. Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan harapan awal.
“Saat mereka pulang tengah malam, ada perasaan takut dari mereka karena hal ini tidak sesuai dengan yang dijanjikan,” kata Adrianus.
Keempat pelaku sempat dipanggil kembali oleh eksekutor untuk mengantarkan korban kembali. Namun, mereka justru menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal. Akhirnya, jasad korban dibuang ke area persawahan di Kabupaten Bekasi.
Penangkapan 4 Pelaku dan Buronan Lain
Polisi berhasil menangkap empat orang terduga dalam kasus ini. Mereka berinisial C, YJ, AA, dan DH. Tiga di antaranya ditangkap di Solo, Jawa Tengah, sedangkan C ditangkap di Jakarta Utara.
Sebelumnya, empat pelaku lain juga telah diamankan. Mereka adalah AT, RS, RAH, dan RW. Keempatnya bertugas sebagai penculik korban.
Menurut AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, seluruh pelaku terlibat dalam penculikan. Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman dan pengejaran terhadap tersangka lain.
Masih ada satu pelaku yang buron, diduga sebagai eksekutor pembunuhan. Kasus ini bermula saat korban diculik saat berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Setelah diculik, korban dibawa masuk ke mobil para pelaku secara paksa. Hasil autopsi menunjukkan bahwa tidak ada luka akibat senjata tajam pada tubuh korban. Jenazah ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!