Tekan Impor, Menteri Perindustrian Uji Coba Teknologi Penangkapan Karbon di Sektor Industri

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Strategi Pemerintah dalam Transformasi Industri Hijau

Pemerintah Indonesia menempatkan transformasi industri hijau sebagai prioritas utama dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Langkah-langkah strategis yang diambil mencakup efisiensi energi, pemanfaatan sumber daya energi terbarukan, serta penerapan teknologi rendah karbon. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap mampu menciptakan sistem produksi yang lebih ramah lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing industri nasional.

Salah satu inisiatif penting adalah penggunaan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU). Teknologi ini dirancang untuk menangkap dan memanfaatkan karbon dioksida (CO₂) dari proses produksi. Dalam hal ini, pemerintah sedang melaksanakan proyek pilot CCU berbasis hidrometalurgi di PT Petrokimia Gresik. Proyek ini bertujuan untuk menangkap hingga 65 persen atau lebih dari gas buang, yang kemudian diubah menjadi soda ash atau baking soda—dua produk bernilai komersial.

“Teknologi ini tidak hanya mendukung target Net Zero Emission (NZE), tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Dengan adanya proyek ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku yang selama ini masih diperlukan oleh Indonesia.

Selain itu, Kemenperin juga tengah mengeksplorasi pemanfaatan mikro alga sebagai solusi penangkapan karbon. Mikro alga memiliki potensi besar dalam menyerap CO₂ dan menghasilkan biomassa, green hydrogen, serta bahan baku kosmetik. Dengan memanfaatkan sumber nutrisi utama dari CO₂, mikro alga bisa menjadi salah satu solusi inovatif dalam menjawab tantangan emisi karbon.

Teknologi CCU yang Menghasilkan Paten Internasional

Teknologi CCU yang dikembangkan oleh UWin Resources Regeneration Inc., dibawah kepemimpinan Prof. Kenny Hsu, telah berhasil meraih paten di berbagai negara. Di tahap laboratorium, prototipe sistem CCU ini telah diuji oleh lembaga terakreditasi TÜV Rheinland Taiwan. Hasil pengujian menunjukkan tingkat pengurangan emisi CO₂ lebih dari 99 persen, yang merupakan pencapaian signifikan dalam pengelolaan emisi industri.

Pada 22 Januari 2025, Kemenperin RI, UWin Resources Regeneration Inc., dan PT Petrokimia Gresik menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tiga pihak. Tujuan MoU ini adalah untuk melaksanakan pilot project berskala industri di fasilitas produksi PT Petrokimia Gresik. Proyek ini diharapkan mampu memberikan data akurat tentang tingkat serapan CO₂ dalam dua bulan ke depan.

Dengan data tersebut, proyek ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pencapaian net zero emissions gas rumah kaca pada tahun 2050. Selain itu, proyek ini juga akan mendukung ekonomi sirkuler melalui pemanfaatan produk samping bernilai tambah seperti soda ash dan baking soda.

Potensi Ekonomi dan Ketahanan Industri Nasional

Kenny Hsu, Chief Scientist Uwin Resources Regeneration Inc., menyampaikan bahwa pilot project ini memiliki potensi besar dalam menangkap CO₂ dari gas buang industri. “Proyek ini tidak hanya membantu mengurangi emisi, tetapi juga menghasilkan produk komersial yang bernilai ekonomi,” katanya.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan mampu memperkuat ketahanan industri nasional. Penggunaan teknologi CCU dan pemanfaatan hasil sampingnya akan memberikan manfaat jangka panjang, baik secara lingkungan maupun ekonomi. Dengan demikian, Indonesia dapat semakin dekat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjawab tantangan global terkait perubahan iklim.