Petrokimia Gresik Uji Teknologi Penangkap Karbon, Emisi Jadi Baking Soda

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Inovasi Teknologi CCU di PT Petrokimia Gresik untuk Mencapai Net Zero Emission

Kementerian Perindustrian kini sedang melakukan uji coba teknologi Carbon Capture Utilization (CCU) berbasis hidrometalurgi di PT Petrokimia Gresik. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung target net zero emission (NZE) pada tahun 2050. Selain itu, inisiatif ini juga bertujuan untuk memperkuat industri nasional dengan mengolah karbon menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa teknologi CCU dirancang untuk menangkap emisi karbon yang sulit dihilangkan selama proses produksi. Dari hasil uji coba awal, proyek percontohan di Petrokimia Gresik memiliki potensi untuk menyerap hingga 65 persen emisi CO2 dari gas buang. Karbon tersebut kemudian diubah menjadi soda ash atau baking soda.

“Teknologi ini tidak hanya mendukung target NZE, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi,” ujar Agus saat menghadiri The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Selain fokus pada hidrometalurgi, Kemenperin juga sedang mengeksplorasi penggunaan mikroalga sebagai solusi penangkapan karbon. Mikroalga mampu menyerap CO2 dan menghasilkan biomassa, green hydrogen, serta bahan baku kosmetik.

“Sumber nutrisi utama dari makanan mikroalga adalah CO2, dan mikroalga memiliki nilai tambah yang bisa kita dorong melalui hilirisasi dalam memproduksi biomassa, green hydrogen, dan bahan baku kosmetik,” jelas Agus.

Teknologi CCU di Petrokimia Gresik dikembangkan oleh UWin Resources Regeneration Inc. di bawah kepemimpinan Kenny Hsu. Sistem ini telah dipatenkan di berbagai negara dan lolos uji TÜV Rheinland Taiwan dengan hasil yang mampu mengurangi emisi CO2 lebih dari 99 persen pada tahap laboratorium.

Atas capaian ini, Kemenperin, UWin Resources, dan Petrokimia Gresik menandatangani nota kesepahaman pada 22 Januari 2025 di Jakarta untuk menjalankan pilot project skala industri. Uji coba kini sedang berjalan di fasilitas produksi PT Petrokimia Gresik. Dalam dua bulan ke depan, diharapkan muncul data akurat terkait serapan CO2.

Chief Scientist UWin Resources, Kenny Hsu, menilai teknologi ini memiliki potensi besar dalam memengaruhi industri Indonesia. “Pilot project ini berpotensi menangkap hingga 65 persen CO2 dari gas buang industri serta mengubahnya menjadi produk komersial. Dengan begitu, kita bukan hanya membantu mengurangi emisi, tapi juga memperkuat ekonomi sirkuler dan ketahanan industri nasional,” ujar Kenny.

Jika proyek percontohan ini berhasil, maka akan menjadi tonggak penting dalam transformasi industri hijau di Indonesia sekaligus mempercepat pencapaian target netral karbon 2050. Dengan inovasi seperti ini, diharapkan industri nasional dapat lebih berkelanjutan dan bersaing di pasar global.