
Seminar Pengembangan Teknologi Tepat Guna untuk Hilirisasi Produk Pertanian Papua
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) Universitas Papua (UNIPA) menggelar sebuah seminar yang bertajuk “Pengembangan Teknologi Tepat Guna untuk Hilirisasi Produk Pertanian Papua: Dari Inovasi Hingga Kewirausahaan Generasi Muda”. Acara ini diselenggarakan di FATETA UNIPA, Amban, Manokwari, pada hari Sabtu (23/8/2025).
Tujuan utama dari seminar ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang penerapan teknologi tepat guna yang dapat diadaptasi oleh masyarakat, khususnya dalam konteks pertanian lokal Papua. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mampu memahami pentingnya inovasi dan kewirausahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial di daerah tersebut.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten dalam bidangnya, yaitu Sekretaris Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia Komda Manokwari, Yohanes Ada Lebang, serta dua akademisi dari FATETA UNIPA, Wilson Palelingan Aman, dan Dr Multiningrum. Setiap narasumber membawakan topik yang relevan dengan tujuan acara.
Yohanes menyampaikan materi berjudul "Strategi Bisnis Sederhana dan Berkelanjutan yang Bisa Diterapkan Mahasiswa Berbasis Hasil Pertanian Lokal Papua". Ia menekankan bahwa bisnis harus dimulai dari potensi lokal dan didukung oleh inovasi agar bisa bertahan dalam jangka panjang. Selain itu, ia menyoroti pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dalam merancang strategi bisnis yang efektif.
Wilson Palelingan Aman menjelaskan tentang "Teknologi Mekanisasi Pertanian Sederhana yang Sesuai dengan Kondisi Geografis Papua". Ia menekankan bahwa teknologi yang diterapkan harus mudah digunakan dan terjangkau, sehingga tidak memberatkan petani dalam penggunaannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan biaya operasional.
Sementara itu, Dr. Multiningrum membahas topik "Teknologi Pengolahan Pascapanen Sesuai dengan Kondisi Infrastruktur Papua". Ia menyoroti bahwa pengolahan hasil pertanian setelah panen harus disesuaikan dengan kondisi infrastruktur yang ada di berbagai wilayah Papua. Dengan demikian, nilai tambah produk dapat maksimal dan meningkatkan daya saing di pasar.
Menumbuhkan Semangat Inovasi dan Kewirausahaan
Wakil Ketua BEM FATETA UNIPA, Yusuf Ronsumbre, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan semangat inovasi dan kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa penggunaan teknologi tepat guna sangat dibutuhkan oleh masyarakat Papua yang memiliki kondisi geografis yang beragam.
Menurut Yusuf, mahasiswa harus belajar dan mengembangkan inovasi agar bisa memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi produk pertanian yang masih minim diterapkan. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya perlu memahami teori, tetapi juga mampu mengembangkan teknologi yang aplikatif dan bernilai ekonomi.
Ia mengakui bahwa tantangan yang dihadapi mahasiswa tidak ringan, seperti keterbatasan finansial, minimnya sarana dan prasarana, serta kurangnya ruang untuk berkreasi. Namun, Yusuf menegaskan bahwa seminar seperti ini akan terus dilakukan sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan mahasiswa.
Komitmen Fakultas dalam Mendukung Mahasiswa
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FATETA UNIPA, Fitryanti Pakidi, menyampaikan komitmen fakultas dalam mendukung mahasiswa agar siap berperan aktif dalam hilirisasi produk pertanian Papua. Strategi yang diterapkan adalah membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah produk lokal agar punya nilai tambah dan bisa bersaing di pasar.
Ia juga menekankan bahwa hilirisasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana produk lokal dapat masuk pasar secara berkelanjutan, di tengah tantangan seperti terbatasnya infrastruktur dan sumber daya manusia.
Selain itu, FATETA UNIPA tidak hanya menyiapkan mahasiswa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi juga wirausahawan muda yang mampu menciptakan lapangan kerja di daerahnya sendiri.
Harapan untuk Generasi Muda Papua
Seminar yang dihadiri puluhan peserta, termasuk mahasiswa baru, diharapkan dapat menjadi momen awal pembentukan pola pikir inovatif di lingkungan kampus. Dengan adanya seminar ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami pentingnya inovasi dan kewirausahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial di Papua.
Dengan demikian, generasi muda Papua diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang mampu mendirikan usaha berbasis hasil pertanian lokal dan turut berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!