
Perluasan Produksi iPhone di India
Apple, perusahaan teknologi terkemuka dunia, dikabarkan sedang mempercepat produksi model iPhone terbarunya di India. Hal ini berbeda dari kebiasaan sebelumnya yang biasanya mengandalkan pabrik di Tiongkok. Dalam laporan yang dirujuk pada 20 Agustus, Apple mulai beralih strategi dengan merakit empat varian iPhone 17 di negara yang dikenal sebagai Anak Benua tersebut.
Selain itu, Apple juga disebut sedang menyiapkan versi baru dari iPhone 16E. Meski belum ada pengumuman resmi, kemungkinan besar model ini juga akan diproduksi di India. Langkah ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Apple untuk mengurangi ketergantungan pada industri manufaktur di Tiongkok.
Strategi Pengurangan Ketergantungan pada Tiongkok
Meskipun Apple harus membayar tarif impor hingga US$ 1,1 miliar dalam kuartal ini, adanya pembebasan tarif ekspor iPhone dari India ke Amerika Serikat dinilai memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Analis Patrick Moorhead menyatakan bahwa Apple bisa menghindari beberapa jenis tarif. Namun, ia juga menegaskan bahwa sebagian besar komponen sub-rangkaian iPhone masih diproduksi di Tiongkok sebelum dibawa ke India untuk proses perakitan akhir.
Perubahan ini mencerminkan upaya Apple untuk memperluas basis produksinya dan mengurangi risiko ketergantungan berlebihan pada satu negara. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan politik atau ekonomi global.
Investasi Besar di Sektor Manufaktur AS
Pada awal Agustus 2025, Apple mengumumkan investasi sebesar US$ 100 miliar di sektor manufaktur AS. Angka ini menambah komitmen sebesar US$ 500 miliar yang telah diumumkan perusahaan sebelumnya. Investasi ini menunjukkan komitmen Apple untuk meningkatkan kapasitas produksi di dalam negeri.
Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa perusahaan yang membangun produk di dalam negeri akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk pembebasan tarif impor chip di masa depan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga keseimbangan perdagangan antara AS dan mitra dagang lainnya.
Perubahan Kebijakan Tarif Dagang AS terhadap India
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa pemerintah berencana menaikkan tarif dagang terhadap India. Alasan utama dari langkah ini adalah karena India masih membeli dan menjual minyak Rusia meskipun ada sanksi terkait konflik di Ukraina. Kebijakan ini menunjukkan bahwa AS tidak hanya fokus pada hubungan dagang, tetapi juga pada isu-isu geopolitik yang berkaitan dengan kebijakan luar negeri.
Dengan perubahan ini, India mungkin menghadapi tantangan dalam menjaga hubungan dagang dengan AS, terutama dalam hal tarif dan akses pasar. Namun, di sisi lain, langkah ini juga bisa menjadi dorongan bagi India untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain yang lebih pro-AS.
Tantangan dan Peluang di Tengah Perubahan Global
Langkah Apple untuk memindahkan produksi ke India menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar semakin sadar akan pentingnya diversifikasi rantai pasok. Di tengah ketidakpastian global, seperti perang dagang dan perubahan regulasi, perusahaan perlu memiliki opsi alternatif agar tetap stabil dan kompetitif.
Selain itu, kebijakan pemerintah AS terhadap India juga menunjukkan bahwa hubungan bilateral tidak hanya terbatas pada isu ekonomi, tetapi juga melibatkan aspek politik dan keamanan. Dengan demikian, kedua negara perlu menyeimbangkan kepentingan masing-masing dalam konteks yang kompleks ini.
Perpindahan produksi iPhone ke India bukan hanya tentang lokasi pabrik, tetapi juga mencerminkan perubahan strategi global yang semakin dinamis. Dengan pergeseran ini, Apple dan India berpotensi saling menguntungkan, baik secara ekonomi maupun dalam membangun hubungan kerja sama yang lebih kuat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!