Sosok Karisto Gideon Paskibraka Papua Barat Terancam Runtuh

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kisah Paskibraka Papua Barat Daya yang Viral Setelah HUT ke-80 RI

Pada perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Papua Barat Daya menjadi sorotan. Nama Karisto Gideon Dimara kini viral di media sosial setelah aksinya saat upacara berlangsung menunjukkan semangat dan rasa solidaritas yang luar biasa.

Karisto, yang berusia 17 tahun, adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Ia termasuk dalam barisan delapan anggota Paskibraka yang bertugas mengibarkan bendera Merah Putih di Lapangan Upacara Kodaeral XIV Sorong. Namun, beberapa saat setelah prosesi pengibaran bendera, kondisi tubuhnya mulai tidak stabil.

Sesak napas dan pusing menghampiri Karisto, hingga membuatnya nyaris ambruk. Meski begitu, ia tetap berusaha menyelesaikan tugasnya. Dua rekannya, Afgan Rizal Sapulette dan Frans Beto Koloway, spontan menggandeng tangannya untuk membantunya tetap berdiri. Keduanya memastikan bahwa formasi Paskibraka tetap utuh hingga akhir upacara.

Aksi mereka terekam kamera dan kemudian viral di media sosial. Banyak warganet memberikan pujian atas semangat dan solidaritas yang ditunjukkan oleh para anggota Paskibraka tersebut. Mereka dinilai memiliki jiwa korsa yang kuat, meskipun sedang menghadapi tantangan fisik.

Pengalaman Karisto Saat Upacara

Setelah upacara, Karisto mengaku merasa matanya berkunang-kunang dan sesak napas. Ia mengatakan, awalnya masih stabil hingga bendera Merah Putih berhasil dikibarkan. Namun, setelah itu, tubuhnya mulai goyah.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada dua temannya yang selalu mendampinginya. “Saya salut kepada dua teman di samping saya, meski sedang kesulitan, mereka tetap menjaga saya,” ujarnya.

Karisto juga mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil sebagai anggota Paskibraka di depan pejabat dan masyarakat. Sebagai anak nelayan, ia ingin membuat orang tuanya bangga. “Saya ingin membanggakan ayah saya, almarhumah ibu, serta keluarga di Raja Ampat,” katanya.

Harapan dan Cita-Cita

Setelah lulus dari SMK, Karisto bercita-cita menjadi anggota Brimob. Ia ingin mengikuti jejak keluarganya dan membuktikan bahwa ia mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Sementara itu, Afgan Rizal Sapulette, siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong, mengungkapkan bahwa ia langsung meraih tangan Karisto ketika melihatnya goyah. “Saya hanya ingin pastikan bahwa semua anggota Paskibraka keluar dengan lengkap,” kata Afgan.

Afgan memiliki impian menjadi anggota TNI-AL, sedangkan Frans Beto Koloway, yang berdiri di sisi kanan Karisto, ingin menjadi anggota TNI-AD. Keduanya berharap dapat membanggakan keluarga mereka melalui jalan karier militer.

Semangat dan Jiwa Korsa

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya semangat dan jiwa korsa dalam sebuah tim. Meski menghadapi kesulitan, Karisto dan rekan-rekannya tetap berjuang untuk menyelesaikan tugas. Mereka menunjukkan bahwa kebersamaan dan kerja sama adalah kunci keberhasilan.

Dari upacara HUT ke-80 RI, kita belajar bahwa nilai-nilai seperti persaudaraan dan tanggung jawab sangat penting, terlebih dalam situasi yang penuh tantangan. Aksi Karisto dan rekan-rekannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang ingin berkontribusi untuk bangsa.