
Pengangkatan Budisatrio Djiwandono sebagai Ketua Umum Karang Taruna Nasional
Budisatrio Djiwandono resmi menjabat sebagai Ketua Umum Karang Taruna Nasional untuk periode 2025–2030. Pengangkatan ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak netizen yang mengunggah dan membahas berita ini, terutama terkait hubungan keluarga antara Budisatrio dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto.
Salah satu akun Twitter, @Bo****sjfk, membagikan foto tangkapan layar sebuah judul berita yang menyatakan bahwa keponakan Prabowo menjadi Ketua Umum Karang Taruna Nasional. Postingan ini menarik banyak komentar. Beberapa netizen menyoroti kemungkinan adanya keterlibatan keluarga dalam pengangkatan jabatan tersebut.
Beberapa komentar yang muncul antara lain:
- "Mau siapa presidennya pasti keluarga dapet jabatan atau proyek," tulis akun @Ha****fjsn.
- "Sistemnya membuka lapangan pekerjaan tapi s&k only," ujar akun @am****kfnk.
- "Karang Taruna Nasional tu kerjaannya ngapain ya? Aku ga tau ada lembaga ini," kata akun @am****rtnd.
Pertanyaan ini menunjukkan ketidakpahaman sebagian masyarakat tentang fungsi dan peran Karang Taruna. Meskipun demikian, pengangkatan Budisatrio sebagai Ketua Umum tetap menjadi topik yang menarik perhatian publik.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Budisatrio Djiwandono
Gerardus Budisatrio Djiwandono lahir pada 25 September 1981 dari pasangan Sudrajad Djiwandono dan Bianti Djiwandono. Ayahnya pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada periode 1993–1998, sedangkan ibunya adalah kakak kandung dari Prabowo Subianto. Sejak kecil, Budisatrio tumbuh dalam lingkungan yang kental akan tradisi politik dan kebijakan publik.
Sudrajad Djiwandono pernah menjalani masa jabatannya saat negara menghadapi krisis ekonomi Asia. Sementara itu, Prabowo Subianto menghabiskan waktu panjang dalam dunia militer dan politik hingga akhirnya menjadi Presiden Republik Indonesia.
Budisatrio menempuh pendidikan dasar di SD Santa Theresia dan melanjutkan ke SMP Pelita Harapan. Saat remaja, ia pindah ke Amerika Serikat untuk bersekolah di Berkshire School. Ia meraih gelar sarjana bidang Government & International Relation dari Clark University, AS.
Perjalanan Karier Budisatrio
Pada 2017, Budisatrio memulai kiprahnya di DPR RI sebagai anggota Pergantian Antar Waktu untuk sisa masa jabatan 2014–2019. Ia menggantikan Luther Kombong yang wafat pada Juni 2017.
Pada periode 2019–2024, Budisatrio kembali terpilih dan menjabat Wakil Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, kehutanan, kelautan, dan lingkungan hidup. Jabatan ini membuatnya terlibat langsung dalam isu-isu penting seperti pangan dan sumber daya alam.
Selain di parlemen, Budisatrio juga aktif dalam dunia bisnis. Ia pernah menjabat Wakil Direktur PT Nusantara Energy dan Komisaris PT Satrio Putra Tidar. Selanjutnya, ia menjabat Direktur Utama PT Nusantara Pandu Energi, Direktur PT Kertas Nusantara, dan Komisaris Utama PT Karunia Tidar Abadi.
Diangkat sebagai Ketua Umum Karang Taruna Nasional
Budisatrio ditetapkan sebagai Ketua Umum Karang Taruna Nasional melalui Temu Karya Nasional IX di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial. Ia menggantikan Didik Mukrianto sebagai Ketua Umum untuk periode 2025–2030.
Proses pemilihan dilakukan melalui musyawarah mufakat sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam sambutannya, Budisatrio menyampaikan pesan yang diwariskan oleh pamannya, yaitu Prabowo Subianto.
"Pesannya menekankan pentingnya membantu orang lain sesuai kemampuan. Budi, kalau kau sudah punya rezeki, kau bantu sebanyak-banyaknya orang. Kalau kau belum cukup rezeki, bantu sebisa-bisanya," ujarnya.
Menurut Budisatrio, pesan tersebut mengandung makna bahwa setiap orang harus berusaha membantu sesama tanpa memandang status atau kekayaan. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai ini akan diterapkan dalam kepemimpinannya di Karang Taruna Nasional selama lima tahun ke depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!