Alexander Zwiers Siap Kembangkan Sepak Bola Indonesia dengan Struktur Segitiga

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

PSSI Mengangkat Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia

PSSI resmi mengangkat Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia pada Senin (25/8/2025) malam WIB. Kehadiran Zwiers memberikan harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Ia datang dengan rekam jejak yang sangat mengesankan, termasuk keberhasilannya memimpin Timnas Yordania mencapai final Piala Asia 2023 dan membawa negara tersebut melalui babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Prestasi ini menjadikannya sosok yang dihormati dalam dunia sepak bola internasional.

Struktur Segitiga dengan Cruyff dan Kluivert

Dalam tugas barunya, Zwiers tidak bekerja sendirian. Ia akan bekerja sama dengan Jordi Cruyff dan Patrick Kluivert untuk menyusun sistem permainan dan pengembangan timnas Indonesia. Menurutnya, kolaborasi ini berupa segitiga yang saling melengkapi.

"Kami memiliki segitiga bersama Patrick Kluivert dan Jordi Cruyff untuk menyusun rencana pengembangan teknis, strategi, serta berdasarkan masukan yang kami dapatkan. Dengan berbagi rencana satu sama lain, kami bisa menentukan prioritas utama, area penting yang harus dikembangkan, serta identitas yang ingin kami bangun agar memiliki sistem yang berkelanjutan."

"Patrick akan bekerja dengan tim utama, Jordi sebagai penasihat teknis, sedangkan saya sebagai pemimpin teknis. Namun, ini bukan hanya segitiga, tetapi juga tim kerja di lapangan yang membantu memajukan sepak bola Indonesia," jelas Zwiers dalam sesi perkenalannya di Hotel Mulia, Jakarta.

Ia juga menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada level timnas senior, tetapi juga mencakup kelompok umur. Contohnya, Simon Tahamata dalam pencarian bakat, Gerald Vanenburg dengan tim U23, Frank van Kempen dengan tim U20, dan Nova untuk Timnas U17. Selain itu, Indra Sjafri juga terlibat dalam penyusunan rencana tersebut. Meskipun begitu, keputusan akhir tetap berada di tangan segitiga tersebut.

Sinergi dengan Liga dan Klub Lokal

Zwiers menekankan pentingnya kolaborasi dengan kompetisi sepak bola Indonesia dan klub lokal. Baginya, jalur pembinaan pemain harus terhubung baik dari level kompetisi hingga timnas.

"Jadi, dengan liga lokal sifatnya lebih ke pertukaran. Bukan mengawasi penuh, tetapi berbagi, menyelaraskan, dan membangun sesuatu bersama dalam bentuk konsultasi dan saran."

"Bersama-sama, kami mencoba menyusun jalur pengembangan pemain. Di sisi lain, ajang-ajang liga lokal sangat penting bagi kami untuk melihat siapa saja talenta lokal, tetapi juga para pelatih lokal," ujar Zwiers yang memiliki lisensi UEFA A, AFC-Pro, serta sertifikat instruktur AFC-Pro.

Edukasi untuk Pelatih

Menurut Zwiers, kualitas pelatih juga menjadi faktor penting dalam perkembangan setiap pemain. Oleh karena itu, edukasi bagi pelatih menjadi prioritas utama.

"Membangun kapasitas pelatih lokal di level liga juga penting. Syarat lisensi yang dibutuhkan, kompetensi seperti apa yang harus dimiliki pelatih di liga lokal, itu semua harus diselaraskan."

"Selain itu, secara teknis kami juga melihat bagaimana klub bisa kami dukung dan fasilitasi agar mampu mengembangkan dan meningkatkan level pemain mereka sendiri."

"Setiap pemain berhak mendapatkan pelatih yang memahami kebutuhannya. Jadi pelatih harus tahu siapa yang ada di depannya dan bagaimana cara mendekati pemain itu agar bisa memaksimalkan potensinya sesuai level masing-masing."

"Setiap pemain memiliki potensi sendiri, tetapi kita harus memastikan pelatih mampu menginspirasi mereka menuju masa depan yang lebih baik," tambah Zwiers.