
Kondisi Sekolah yang Memprihatinkan di Bandung Barat
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mekarsari, yang terletak di Kampung Selajambe, RT 04 RW 13, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan. Bangunan sekolah tersebut rusak parah dengan dinding yang jebol, ruangan kelas yang ditopang bambu, dan atap yang hanya tertutup terpal. Kondisi ini telah berlangsung cukup lama dan menyebabkan banyak kesulitan bagi siswa dan guru.
Pada Senin, 25 Agustus 2025, seorang guru kelas I, Dewi (39), mengungkapkan bahwa dinding ruangan sekolah tersebut jebol setelah diterjang longsoran tanah beberapa bulan lalu. Longsoran tersebut menimpa bagian belakang sekolah, sehingga menghancurkan ruangan perpustakaan, usaha kesehatan sekolah (UKS), dan gudang. Akibatnya, sekolah kehilangan ruangan-ruangan penting tersebut.
Buku-buku perpustakaan kini disimpan di ruangan kelas masing-masing. Sementara itu, dua ruangan kelas lainnya, yaitu kelas II dan III, juga mengalami kerusakan serius. Dewi menyampaikan bahwa kerusakan ini sudah berlangsung lama. Setiap kali hujan turun, ruangan kelas tersebut bocor dan banjir, sehingga para guru harus membersihkan lantai sebelum aktivitas belajar dimulai.
Di kelas II, dinding dan atap tidak lagi kokoh karena kayu penyangga atap telah patah. Untuk mengatasi hal ini, ruangan kelas tersebut ditopang dengan bambu. Sementara itu, di kelas III, sebagian atap telah dipasangi terpal untuk mencegah air hujan masuk. Terpal digunakan karena genteng-genteng pada atap telah rusak akibat kayu penyangga yang lapuk.
Guru kelas III, Nina Yuliani (33), mengungkapkan kekhawatiran akan keselamatan siswanya. Ia khawatir jika ada material dari ruangan yang runtuh dan menimpa murid. Selain itu, saat hujan turun, kebocoran pada atap menyebabkan air hujan masuk ke dalam kelas. Untuk mengatasi masalah ini, para guru menggunakan lap untuk menyerap air hujan agar tidak mengganggu siswa.
Sekolah SDN Mekarsari telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan bangunan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Namun, hingga kini belum ada realisasi. Sekolah hanya sempat mendapatkan bantuan rehabilitasi satu ruangan kelas tiga tahun lalu, yaitu kelas VI. Sementara itu, ruangan-ruangan lain yang rusak masih belum tersentuh perbaikan.
Pelaksana Tugas Kepala SDN Mekarsari, Hidayat Saleh, menjelaskan bahwa pengajuan bantuan telah dilakukan oleh kepala sekolah sebelumnya. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan karena kondisi bangunan yang rusak dapat membahayakan keselamatan siswa dan guru. Ia juga menegaskan bahwa kenyamanan dan keamanan bagi siswa serta guru menjadi prioritas utama.
Sekolah Jadi Tumpuan Warga
Sekolah SDN Mekarsari memiliki enam ruangan kelas yang digunakan untuk menampung 113 siswa. Saat ini, sekolah juga menjadi tempat penitipan anak-anak dari beberapa kampung sekitar, seperti Selajambe, Pasirpeuti, Cirujag, Kasegan, dan Mekarsari. Karena tidak memiliki ruangan tambahan, siswa dan guru harus belajar di ruangan yang sudah rusak.
Selain SDN Mekarsari, ada juga SDN Patrol yang mengalami kondisi serupa. Bangunan perpustakaan di sekolah tersebut tidak memiliki atap dan kaca jendela. Bagian dalam ruangan tampak kotor dan ditumbuhi tanaman. Kepala SDN Patrol, Hasanudin Dermawan, S.Pd, mengungkapkan bahwa kondisi bangunan sudah sangat rusak sejak ia menjabat sebagai pimpinan pada 2023.
Bangunan perpustakaan tersebut sudah tidak bisa digunakan sejak 2020. Buku-buku perpustakaan kini disimpan di ruangan guru. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah menggelar kegiatan pojok baca di kelas-kelas. Meski begitu, kegiatan ini tidak berjalan secara maksimal karena gangguan dari aktivitas siswa lain.
Menurut Hasanudin, keberadaan ruangan khusus untuk perpustakaan tetap penting agar siswa dan guru merasa nyaman saat membaca buku. Kondisi ini menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah terhadap fasilitas pendidikan yang rusak di daerah-daerah tertentu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!