
Massa Aksi Aliansi Balikpapan Melawan Tuntut Pembatalan Kenaikan PBB
Pada Senin (25/08/2025), massa aksi dari Aliansi Balikpapan Melawan yang menuntut pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berharap bisa berdialog langsung dengan Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud. Namun, hingga sore hari, massa yang menunggu di halaman Kantor Walikota Jalan Jenderal Sudirman tidak berhasil bertemu dengan Rahmad Mas'ud. Sebaliknya, mereka hanya ditemui oleh Wakil Walikota (Wawali) Bagus Susetyo.
Aliansi Balikpapan Melawan mengajukan lima tuntutan utama, termasuk pembatalan kenaikan PBB yang dirasa memberatkan masyarakat. Kenaikan ini menimbulkan keresahan di kalangan warga Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Meskipun Walikota Rahmad Mas'ud telah menunda kenaikan PBB 2025 pada Jumat (22/08/2025), Aliansi Balikpapan Melawan merasa bahwa penundaan ini belum cukup untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk melakukan aksi demo pada Senin (25/08/2025).
Aksi ini sebelumnya sudah ramai dibicarakan karena resah masyarakat terhadap kenaikan PBB. Sayangnya, Walikota Balikpapan tidak hadir dalam aksi tersebut. Pejabat dari Pemerintah Kota yang menemui massa adalah Wawali Bagus Susetyo, didampingi Sekretaris Daerah, Muhaimin, dan Asisten I, Zulkifli.
Dalam dialog, Wawali Bagus Susetyo menjelaskan bahwa Walikota Rahmad Mas'ud sedang berada di Sulawesi bersama keluarga sejak dua hari lalu. Dia juga menyampaikan bahwa pertemuan ini bukan sekadar formalitas, melainkan representasi dari pemerintah kota. Ia menegaskan bahwa kehadirannya mewakili Pemerintah Kota Balikpapan, dan apa yang disampaikan bukanlah kebijakan pribadi.
Massa aksi ingin bertemu langsung dengan Walikota agar aspirasi mereka dapat disampaikan secara langsung. Namun, Bagus Susetyo menegaskan bahwa dialog ini tetap sah dan memiliki legitimasi. Ia juga menekankan bahwa mekanisme pemerintahan harus dihormati, dan keberadaan Walikota tidak terkait langsung dengan tuntutan yang diajukan.
Lima Tuntutan Massa Aksi
Koordinator lapangan Aliansi Balikpapan Melawan, Hendrikus, menjelaskan bahwa aksi ini membawa lima tuntutan utama. Pertama, membatalkan kenaikan PBB. Kedua, mengatasi masalah kelangkaan air bersih. Ketiga, menyelesaikan permasalahan banjir. Keempat, memperbaiki kondisi lalu lintas. Kelima, mengatasi kelangkaan beras serta adanya beras oplosan.
Profil Wakil Walikota Balikpapan, Bagus Susetyo
Nama Bagus Susetyo mulai dikenal publik Balikpapan saat Pilkada 2024 lalu. Ia mendampingi Rahmad Mas'ud, calon petahana, dan pasangan mereka ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Balikpapan 2024. Sebelum menjadi Wakil Walikota, Bagus Susetyo aktif dalam dunia politik sebagai anggota DPRD Kaltim. Ia juga pernah bekerja sebagai pengusaha sebelum terjun ke dunia politik.
Bagus Susetyo lahir di Yogyakarta pada 24 Maret 1968. Ia menikahi Hj Siti Kotijah dan memiliki dua anak, yaitu M Ghusti Rakha Pratama dan Rizqa Rahma Nurannisa. Pendidikannya mencakup SMP Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 1 Yogyakarta, S1 Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, S2 Magister Manajemen Universitas Mulawarman, dan S3 Kandidat Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman.
Sebagai tokoh politik, ia pernah menjabat Wakil Ketua 1 DPD Partai Gerindra Kaltim (2016) dan Ketua Umum DPD Real Estate Indonesia (REI) Kaltim (2017-2024). Selain itu, ia juga menjadi anggota DPRD Kaltim periode 2019-2024 sebagai Ketua Fraksi Gerindra. Di DPRD, ia juga aktif di Badan Anggaran, Badan Pembentukan Perda, dan Komisi III.
Harta Kekayaan Bagus Susetyo
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Bagus Susetyo secara rutin melaporkan harta kekayaannya sejak 2019. Pada 31 Desember 2023, total harta kekayaannya mencapai Rp8.235.000.000. Berikut rincian harta kekayaannya:
DATA HARTA - Tanah dan Bangunan: Rp7.185.000.000 - Alat Transportasi dan Mesin: Rp847.000.000 - Harta Bergerak Lainnya: Rp0 - Surat Berharga: Rp0 - Kas dan Setara Kas: Rp117.000.000 - Harta Lainnya: Rp125.000.000
HUTANG: Rp39.000.000
TOTAL HARTA KEKAYAAN: Rp8.235.000.000
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!